29 June 2012


WAJAH PERFILMAN INDONESIA
Oleh : Saifudin ELF*
*(Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam IAIN Walisongo)

Indonesia merupakan Negara multi cultural, dengan wilayah yang sangat luas sekitar 5.193.250 KM2  serta memiliki 13.487 buah pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke tak pelak memunculkan sebuah keragaman tersendiri dari masing-masing kelompok masyarakat yang meghuni suatu daerah tertentu dalam wilayah tertentu pula.

Indonesia dengan berbagai Suku, Ras, Agama yang telah berpuluh-puluh tahun menghuni daratan Indonesia sejak dahulu kalan terkenal sebagai bangsa yang ramah. Hal ini dibuktikan dengan rilis salah satu situs wisata Skyscanner yang memasukkan Indonesia sebagai salah satu Negara yang ramah dengan menempati posisi ke-6. Walaupun banyak terjadi kerusuhan di berbagi pelosok negeri, tapi agaknya masih banyak orang yang menilai bahwa Indonesia adalah Negara yang ramah.

Minilik sejarah di tahun 1970-an, saat dunia perfilaman mulai merambah tanah Indonesia. Dan sekitar tahun 1980-an dunia perfilman mulai bergairah utntuk terus berproduksi. Masih ingatkah dengan beberapa judul film yang pernah laris manis di decade tersebut. Sebut saja : Catan Si Boy, Blok M dan beberapa fil m lainnya. Berbicara mengenai perkembangan perfilman di tahun 1980-an mungkin masih hangat diingatan bahwa di masa itu ada beberapa bintang terkenal yang sering mewarnai layar kaca masyarakat Indonesia, sebut saja : Onky Alexander, Merriam Bellina, Lidya Kandau, Nike Ardilla, Paramitha Rusady, Desy Ratnasari.

Pada awal perkembangan film di indonesai, masih diwarnai dengan film-film bertemakan roman percintaan. Agaknya ini menjadi selera para penimat film masa lalau. Masa terus berjalan, hingga sampai massa 1990-an dimana masa-masa ini sering disebut masa-masa suram dunia perfilman Indonesai. Karena di tahun-tahun itu banyak sekali mermunculan film-film bergenre dewasa. Tak pelak itulah yang turut mewarnai dunia perfilamn Indonesia di decade 90-an. Sungguh ironi melihat dunia perfilman Indonesia di masa tersebut. Jika kita melihat prolog awal yang menyebutkan bahwa Indonesai adalah Negara yang ramah.

Di tahun awal abad millennium, setidaknya para pegiat film bisa bernafas lega. Ternyata masih ada orang yang memikirkan masa depan perfilman di Indonesia. Hal ini ditandai dengan munculnya film besutan Riri Reza dan Mira Lesmana yang berada di balik layar bertemakan  petualangan anak yang dikemas dalam film musical Petualangan Sherina, kontan saja film ini menraik ribuan orang untuk menyaksikan babak baru perfilman Indonesia.

Setelah Riri Reza dan Mira Lesmana berhasil dengan film PetualanganSherina, momentum kebangkitan perfilamn Indonesia segera dimulai. Ini bisa dilihat dari munculnya film Jelangkung (Horor Remaja), Ada Apa dengan Cinta (Cinta Remaja) dan beberapa film lain yang berbeda genre seperti, Bintang Matahari, Eiffel I’m In Love, Arisan. Bintang-bintang muda seperti Sherina, Joshua, Tina Toon, Dian Sastro Wardoyo, Nicholas Saputra dan beberapa artis lainnya turut berperan membawakan karakter masing-masing di film-filem tersebut.

Memasuki era baru, seperti sekarang ini. Berdasarkan analisis penulis dari hasil belajar di perkualiahan menyimpulkan bahwa ternyata, arus selera masyarakat sekarang ini adalah msyarakat lebih menyukai sebuah film yangmengangkat dimensi Religiusitas. Religiusitas di sini bukan dilihat dari aspek keberagamaan, namun lebih mendalam lagi yaitu aspek sisi kemanusiaan yang paling dalam. Masyarakat agaknya sudah sadar dengan apa yang seharusnya menjadi tuntunan, bukan sekedar tontonan.

Beberapa genre film yang mengangkat sisi Religiusitas (Sisi kemanusiaan yang paling dalam), Tjuk Ntak Dien, Naga Bonar jadi 2, Rindu Kami PadaMu, Laskar Pelangi, Ayat-ayat Cinta, Waninta Berkalung Surban, Sang Pemimpi, Garuda di Dadaku, King dan masih banyak lagi. Sebenarnya jika ditelisik lebih mendalam, apa keunggulan dari film-film tersebut ? Banyak yang meragukan akan keunggulan yang dimiliki oleh film-film tersebut, ada yang bilang idenya gak baguslah, gak menjuallah, tapi nyatanya film itu bisa doterima oleh semua kalangan masyarakat.

Berdasarkan atas fenomena tersebut dapat penulis analisis, bahwa iklim kegemaran dan kesenanagan masyarakat akan film-film tersebut dipengaruhi oleh adanya kedekatan moril yang dibentuk dari proses visualisasi ide cerita ke dalam sebuah gambar bergerak tersebut yang menurut kebanyakan msyarakat itu adalah memaysrakat sekali ide dan juga penggambaran yang dibawa sebuah film. Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, bahwa iklim kesenangan terhadap film saat ini disebabkan oleh aspek religiusitas (sisi kemausiaan yang paling dalam)yang dibawa oleh sebuah film.

Dilihat dari isi, film-film tersebut seolah-olah tidak ada sebuah intrik dan pengarangan cerita yang berlebihan. Melainkan proses penggambaran kehidupan nyata yang mungkin saja banyak orang yang pernah mengalaminya. Bukan soal film itu film religi atau bukan. Film dakwah atau bukan, melainkan latar pengangkatan cerita yang menyentuh sisi-sisi kemanusiaan yang paling dalam. Dan hamper bisa dipastikan bahwa film itu “nggeh” jika ditonton oleh seseorang, walaupun tidak selamanya yang menonton film itu “nggeh”.
Iwallahu ‘alam bis syowab

27 June 2012



".....apa yang harus kita perbuat mas ? untuk membendung kedzaliman ini mas ?" Ucapnya.
"Kita mesti merapatkan barisan, kitapun mesti menyusun langkah strategis untuk melakukan perubahan" Sahutku spontan.

Itulah kutipan percakapan yang pernanh terjadi antara kau dan aku. Di sebuah ruangan dalam rumah dekata kawasan kampuku kini. Entah apa yang terbersit dalam benakku waktu itu, aku tak pernanh bisa menerkanya hingga kini. Akupun tak bisa menyangka jika itu telah menyulut hasratmu untuk melakukan perubahan, dengan cara yang telah kau pilih kawan.

Rasa itu mungkin tak akan pernah padam dalam hatiku. Karena aku merasa turut bertanggug jawab dengan langkah yang kau pilih sekarang. Berbagai usaha telah aku lakuin untuk meluruskan semuanya. Akan tetapi hanya cercaan yang aku dapatkan. Kau bilang bahwa "Ini adalah gara-gara kesalahanku, jika dulu kau tak menyulut kami maka tak akan pernah seperti ini". Mendengar kata-kata semacam itu, aku pun berfikir. Benarkah apa yang dia katakan ? Dengan menuduh aku, bahwa ini  terjadi gara-gara aku ??
Merenung dalam kesendirian

Namun, apa mau dikata. Semua sudah terjadi dan tak akan bisa diulang kembali. Aku menyayangkan dengan langkahmu kini, ku=au salah mengartikan perbincangan kita. Kaupun tak mendengar apa yang aku katakan padamu. Mungkin pikiranmu sudah dimasuki Iblis penghuni neraka wail.. Hahahaha....

Keras sekali kepalamu kawan (teriakku dalam diri). Tak pernahkah kau gunakan hati nuranimu untuk menerka semua ini. Tak pernahkah kau gunakan hati nuranimu untuk berfikir secara bijak. Aku tahu kau punya kuasa, akupun tahu kau punya tekad. Akan tetapi tak selamanya kuasa dan tekad berbuah manis kawan. Ingat, egomu hanya akan menjerumuskannmu.

"....stres aku ngurusin kamu, apa gunanya aku ikut campur dengan semua ini ?, seharusnya jika aku tidak terjun seperti ini, hal ini tidak akan menimpa diriku" kata-kata yang pernah aku katakan, saat aku tak kuasa menahannya.

Kini ku mulai untuk mencari sebuah strategi untuk merajut kembali hubungan yang sempat terjalin dulu"
aku masih ingat betul dengan semua curhatanmu kepadaku, sungguh mengahrukan jika aku harus mengingatnya kembali karena ku tahu kau kini sudah berubah.
akupun masinh ingat betul dengan tekad yang kita buat bersama, tak hanya itu, dulu kau pernanh berkata padaku bahwa kau tak akan mengedepankan egomu, namun apa kenyataannya sekarang ??? tapi yang sudah terjadi biarlah terjadi, aku faham kau sedang dalam masa peralihan untuk bisa berfikir secara bijak. ku yakin kau bisa membawa perubahan dengan angiun segar dari pundakmu, jika kau benar-benar belajar akan pentingnya manajemen ego, serta manajemen hati nurani. karena semuanya bersumber pada pikiran dan hati nurani.
jika suatu saat kau dengar rintihan dari hatiku yang paling dalam, mungkin kau akan mengerti akan sikapku selama ini, namun jika kau tak mendengar ku harap Tuhan akan mengirimkan rintihanku kepadamu.

Semoga kau mendengar curahanku, bukan maksuda apa-apa naumun, aku hanya ingin kau mengerti mengenai apa yang aku pikirkan. Mengenai apa yang aku maksudkan dulu....

Semoga Allah Mendengar Curahanku, karena sesungguhnya
"Allah bersama orang-orang yang dapat berfikir, serta yang dapat mengendalikan ego, bisa berfikir secara bijak dengan menggunakan hati nurani"

Itulah harapanku kini, gak ada harapan selain itu. 

Dear, ELF Journey...

Saifudin elf (yang penuh salah, khilaf dan dosa)



26 June 2012

"Sore menjelang petang ini, ku temukan kembali situs website kamu. Tak kusangka dan tak ku duga, entah darimana asalnya rasa ini, ku mulai tertarik padamu..."

Itulah kiranya kata-kata yang bisa menggambarkan serta mewakili perasaanku. Berawal dari perbincangan dengan juniorku di kampusku. Kau terselip dalam perbincangan kami, awalnya aku tak merasakan rasa penasaran seperti sekarang ini. Namun, setelah aku sadari dan aku telusuri mengenai diri kamu, rasa takjub itu mulai muncul. Kugali dan kugali informasi mengenai kamu, sampai tibalah masa-masa yang aku rasakan pada sore ini.

Paras yang anggun, tak tampak sedikitpun kesombongan terpancar dari raut wajahmu. Aku takjub dengan  skill menulis kamu. Aku pun takjub dengan ilmu nge-blogging kamu. Rasa penasaran itu selalu muncul, darimana kau dapat ilmu se-special itu ,"menurutku".

Sosokmu kini jadi inspirasiku dalam menggoreskan penaku, serta menguraikan rasa dan kata-kata ku. Baris demi baris ku hasilkan. Tak lain itu berasal dari inspirasimu. Terima kasih kau telah kirimkan inspirasi dalam hidupku, terima kasih kau telah bangkitkan hasrat menulisku. :)

Sampai jumpa, jika memang Kita diberi kesempatan oleh Tuhan pasti aku akan bisa bertatap muka dengan kamu. Bertukar cerita serta ilmu.





25 June 2012


PMII Rayon Dakwah
Komisariat Walisongo
Periode 2011-2012
Kedungpane, Semarang (23-24 Juni 2012). Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Dakwah  Komisariat Walisongo, mengadakan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) yang ke-41. Acara ini dilaksanakan di gedung SMK Palapa Semarang yang diikuti oleh anggota PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo yang berjunlah sekitar 85 peserta.

Acara pada kali ini dimulai pada hari sabtu, 23 juni 2012 pukul 16.33 WIB yang dibuka secara langsung oleh sahabat Husni Musonifin selaku ketua PMII Komisariat Walisongo. Dalam sambutannya Sahabat Husni atau yang sering disapa bojes ini menuturkan bahwa "RTAR merupakan forum tertinggi di tingkatan Rayon, dan RTAR bukanlah ajang pembantaian seorang kader kepada pengurus. Namun, merupakan ajang evaluasi bersama mengenai kinerja kepengurusan serta kinerja organisasi selama satu periode kepengurusan" tandasnya. Di akhir sambutannya husni menjelaskan mengenai kondisi pengkaderan PMII yang perlu adanya sebuah reformulasi.

RTAR ke-41 ini merupakan RTAR yang mencetak sejarah baru, dengan peserta yang berpartisapi lebih banyak daripada RTAR sebelumnya. Tidak hanya itu, RTAR kali ini juga merupakan RTAR yang paling seru dan rame, tandas sahabat Zainal Muttaqin anak jurusan KPI semester 8. RTAR ke-41 ini dilaksanakan beberapa kali sidang pleno. Dalam setiap sidang pleno menghabiskan waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan banyaknya instruksi, usulan maupun sanggahan dari para peserta sidang. Dalam setiap persidangan terjadi banyak perbedaan pendapat. Namun, dengan sigap sahabat Alaika Kurnia Adhim selaku Pimpinan Presidium Tetap RTAR ke-41 bisa menyelesaikannya.

Selain beberapa sidang pleno yang menjadi agenda RTAR kali ini. ada agenda Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus periode 2011-2012. Agenda LPJ pengurus dilaksanakan pada minggu dini hari, tepatnya pada pukul 02.25 hari selanjutnya. dalam acara kali ini, nampak sahabat Ilham Prakoso selaku Ketua Umum PMII Rayon Dakwah periode 2011-2012. Agenda LPJ kali ini dipimpin sahabat Suhud selaku Sekretaris Umum. Suhud menuturkan, "inilah hasil pelaksaan program kerja selama satu periode kepengurusan yang dapat dilaporkan. Jika ada saran dan kritik mohon disampaikan. 

Mapaba II Tahun 2010
Banyak sekali pertanyaan serta instruksi yang dilontarkan oleh senior PMII Rayon Dakwah untuk kepengurusan periode yang lalu. Para keder PMII Rayon Dakwah pun tak mau ketinggalan. Hal ini dibuktikan dengan beberapa pertanyaan yang ditujukan kepada segenap pengurus. Pada akhir sesi, dilaksanakan pandangan umum masing-masing angkatan yang hadir dalam RTAR kali ini mengenai penilain terhadap LPJ pengurus periode 2011-2012. Dari hasil pandangan umum tersebut dapat dikatakan bahwa LPJ pengurus periode 2011-2012 diterima tanpa syarat. Ini menimbukkan rasa lega tersendiri bagi para pengurus. Berarti perjuangan para pengurus selama ini tidak sia-sia.

Memasuki sidang pleno terakhir, terjadi insiden walkout. Walaupun sempat menunda jalannya persidangan akhirnya sidang pelno terakhir dengan agenda pemilihan ketua baru dapat dimulai kembali pada pukul 16.00. Dalam sidang pleno pemilihan ketua umum PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo 2012-2013 terjadi perolehan suara yang begitu ketat antara seluruh kandidat, terutama pada kandidat Rikyat Mubarok Hasan dan Anang Syaifullah. Pada putara pertama ada 6 kandidat yang ikut mencalonkan diri sebagai bakal calon. Dari keenam bakal calom, 4 orang berasal dari angkatan 2012 mereka adalah Rikyat Mubarok (BPI), Anang Syaifullah (KPI), Dewi Aisyah (BPI) dan Syaiful Chijab (BPI). Serta 2 orang dari angkatan 2011 mereka adalah Admad Science (KPI) dan Fahim (KPI). Setelah itu tinggal tersisa 4 kandidat yang berhak maju ke tahap ke-2 yaitu Anang, Science, Rikyat dan Chijab.

Pada akhir pemilihan muncul dua kandidat yang sama-sama kuat. Mereka adalah Rikyat mubarok Hasan dan Anang Syaifullah. Akhirnya Anang Syaifullah terpilih sebagai ketua Umum PMII Rayon Dakwah mengalahkan Rikyat hanya dengan selisih 1 suara.

23 June 2012

Logo PMII
Hari terasa berbeda banget dengan hari sebelumnya. Entah apa yang bakalan terjadi, hanya pikiran positif yang musti aku lakuin. Tinggal beberapa jam aja aku bersama kawan-kawan angkatan 2009 akan menginjak pada masa-masa akhir kepengurusan di PMII Rayon Dakwah Komisariat Walisongo. Tak terasa udah mau purna bakti kepengurusan. Rasanya baru saja kemarin saya dilantik oleh PC PMII Kota Semarang. Namun, sekarang aku sudah hampir berada di ujung kepengurusan. tapi alhamdulillah semuanya bisa berjalan dnegan baik dan lancar. Walaupun saya tahu, bahwa saya dan temen-temen ku masoih jauh dari kesempurnaan. Namun, yang terpenting adalah usaha yang telah kami lakukan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Muncak Di Puncak Gunung Ungaran
Ketia saya mengingat kembali masa-masa saya di organisasi pergerakan. Banyak sekali pengalaman serta ilmu yang saya peroleh. Tidak hanya itu, pengetahuan serta skill saya dalam manajemen organisasi, serta manajemen konflik walaupun sedikit, setidaknya saya sudah pernah mendapatkan dan mempraktekkannya.

Tak ada gading yang tak retak. Itulah kiranya kata-kata yang pas buat menggambarkan masa-masa saya dan juga temen-temen 2009 dalam melalui masa kepengurusan. Segala upaya telah kami lakukan untuk terus menjalin kerjasama dan komunikasi antar pengurus. Selisih pendapat sering mewarnai masa-masa kami. Egoisme pribadi kami juga sering muncul, namun mau apa dikata yang namanya manusia tidak akan pernah lepas dari yang namanya egoisentrisme. Akan Tetapi uang menjadi pelajaran berharga adalah bagaimana memenej egoisme tersebut menjadi sebuah semangat untuk terus berfikir serta berargumen.

Safari KKN
Saya masih ingat betul dengan prosesi kami angkatan 2009 menduduki pucuk kepemimpinan PMII Rayon dakwah. Bagaimana kami berjuang bersama, hingga sampai pada masa tengah periode. Kami diguncang masalah yang begitu melukai perasaan serta mental kami selaku angkatan 2009 dan yang memegang tapuk kepemimpinan. Hanya gara-gara satu orang, kami merasa malu. Namun, kami menyadari bahwa itu adalah sebuah resiko yang musti kami hadapi dalam sebuah prose menuju sebuah kedewasaan.

Susah, sedih, senang, marah dan ekspresi lainnya sering kami mjnculkan. Cacian, gurauan bahkan sampai gunjingan sering kami ucapkan dari mulut kami masing-masing. Itulah yang dinamakan dinamika khidupan manusia. Tidak selamanya kebaikan akan mewarnai kehidupan seorang manusia.

Akupun hanya bisa mengucapkan syukur kepada yang maha kuasa, karena telah memberikan kepada saya kesempatan untuk terus berporses dimanapun jalan yang saya pilih. Rasa terima kasihpun tak lupan saya haturkan kepada senior-senior saya yang telah membimbing kami selama berproses di PMII Rayon dakwah.  
Di Nglimut Bareng
Ucapan terima kasih juga saya ucapakan sedalam-dalamnya untuk seluruh sahabat-sahabatiku yang telah berjibaku bareng, dalam sebuah proses. Terima kasih kalian telah mewarnai kehidupanku dan telah menjadi bagian sejarah dalam hidupku. Terima kasih sekali pokoknya. Kalianlah permata  hidupku, keluarga keduaku dan semangat hidupku.

Entah apa yang akan terjadi setelah ini, saya tidak tahu. Serta apalagi yang dapat saya katakan, saya kerjakan setelah ini. Itu menjadi sebuah misteri Ilahi yang akan terbuka dan terkuak dengan sednirinya. Dengan do'a dan harapan saya tatap masa-masa yang akan datang dengan sejuta pengharapan dan sejuta cita-cita.




"Thanks My GOD, Thanks all my beloved friend"

20 June 2012


JALANKU
Sebuah Naskah dari Saifudin elf
Sebuah keluarga yang terdiri dari sang ayah, sang ibu, dan dua orang anak telah lama tinggal di daerah pinggiran ibukota Negara. Dengan segala keterbatasan, mereka hidup dengan penuh perjuangan untuk bisa bertahan di tengah gempuran kejamnya ibukota Negara.
Sang ayah yang bernama Rusdi, hanya seorang kuli panggul di sebuah pasar tradisional dekat kawasan industry pulogadung. Dengan penghasilan rata-rata 30 ribu rupiah pak Rusdi berusaha untuk menghidupi keluarganya. Sang Ibu Suminah tidak mau diam melihat kondisi keluarganya, iapun bekerja serabutan berkeliling menawarkan jasa untuk mencuci pakaian. Lumayanlah bisa membantu perekonomian keluarga.
Riki, anak sulung pak Rusdi telah lama dikeluarkan dari SMP 37 jakarta, karena kebiasaan mabuknya. Ia kini menjadi preman pasar yang tak punya hati. Ia pun kerap menyusahkan keluarganya. Mengambil uang simpanan orang tuanya. Serta sering pula menyakiti ibunya.
Fajar si bungsu adik Riki, ia masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar. Ia menjadi satu-satunya harapan keluarga pak Rusdi untuk memperjuangkan keluarganya. Dengan segala kondisi keterbatasan yang dimiliki, Fajar terus didorong oleh Ayah, ibu dan kakaknya Riki untuk terus belajar, agar mendapatkan nasib yang lebih baik.
Hari demi hari berjalan, samapi pada akhirnya  pak rusdi harus Mati. Akibat, tertabrak tronton saat bekerja. Isak tangis mengiringi prosesi pemakaman pak Rusdi. Riki hanya bisa meratapi kepergian ayahnya. Sejak saat itu Riki teringat akan jerih payah ayahnya selama ini. Sehingga membuatnya kembali ke jalan-Nya
Setelah peristiwa itu. Fajar mampu tumbuh menjadi pribadi yang sukses. Dan membawa keluarganya menuju kehidupan yang lebih layak. Tentunya disertai dengan do’a dan usaha keras.
Cast :
1. Pak Rusdi Tamam : Sang ayah pemimpin keluarga, seorang pekerja tekun, rajin serta sabar. Sangat menyayangi keluarga dan kedua anaknya.
2. Riki : anak pertama pak Rusdi yang punya kebiasaan mabuk, suka menyusahkan keluarga, pemarah, sering mengambil harta orang lain.
3. Ibu Suminah : sangat penyabar dalam keluarganya, sering menjadi penengah jika ada kress antara Pak Rusdi dengan Riki, pekerja keras, dan taat beribadah.
4. Fajar : anak terakhir, punya mimpi besar, polos, ceria, sangat saying orang tuanya.
5. Pak Tarno : teman bekerja Pak Rusdi Taman di pasar pulogadung, humoris dan peduli.
6. Busro : teman Riki, gaul, kasar, pemabuk. Kerana dialah Riki jadi berubah, menajadi pemabuk, pemarah dan kasar.
7. Antok : teman Riki, kasar, pemabuk dan sotoy. Kerana dialah Riki jadi berubah, menajdi pemabuk, pemarah dan badung.















SKENARIO :

JALANKU
By : saifudin elf

FADE IN :
Suasana Pagi yang begitu dengan suara burung yang masih terdengar merdu. Beberapa kendaraan sudah hilir mudik di jalanan. Pak Rusdi yang tengah mempersiapkan diri untuk bekerja hari ini. Ibu Suminah sudah sibuk dengan baju tetangga yang dicucikan kepadanya. Dari dalam kamar mandi terdengar gemercik air, tanda Fajar sedang mandi. Sedangkan di dalam kamar belakang Riki masih seperti biasanya dalam posisi tertidur pulas.

Creadit Tittla “JALANKU”

SISSOLVE TO :
SCENE 01. INT. RUANG BELAKAN RUMAH PAK RUSDI
CASH : PAK RUSDI DAN IBU SUMINAH.

Seperti biasanya Pak Rusdi dengan wajah penuh semangat mengawali harinya dengan penuh senyum sembari berharap mendapat rejeki yang lebih. Sang Ibu sesekali membuat gurauan ringan untuk menghidupkan suasana pagi itu.

PAK RUSDI
“BUK HARI INI DAPAT CUCIAN DARI SIAPA NI BUK ?”

IBU SUMINAH
“DARI IBU HARTO PAK, MEMANGNYA KENAPA PAK?”

PAK RUSDI
“TIDAK APA-APA BUK, CUMAN HERAN SAJA. TIDAK SEPERTI BIASANYA DAPAT CUCIAN SEBANYAK ITU”

IBU SUMINAH
“IYA PAK ALHAMDULILLAH, SOALNYA KEMARIN KERABATNYA IBU HARTO YANG DARI SURABAYA BERKUNJUNG KE BU HARTO, MAKANYA HARI INI BANYAK SEKALI CUCIAN YANG DICUCIKAN KE IBU”

PAK RUSDI
“OH, AKU MALAH BARU TAHU BUK KALO KERABATNYA KESINI, OH YA BUK, SI FAJAR SEDANG APA ?”

IBU SUMINAH
“BIASA OAK BARU SAJA MANDI, ITU SEKARANG LAGI DI KAMRANYA SIAP-SIAP BUAT SEKOLAH”

PAK RUSDI
“TERUS RIKI ANAK LAKI-LAKIMU ?”

IBU SUMINAH
“AH, BAPAK KAYAK TIDAK TAHU RIKI SAJA, BIASA MASIH TERTIDUR PULAS. TADI MALAM PULANG JAM 3 PAGI”
CUT TO :
SCENE 02. INT. KAMAR FAJAR PAGI
CASH : FAJAR

Fajar terlihat sedang berada di depan cermin. Memakai seragam merah putih, merapikan rambut dengan sisir. Dengan awajah yang sedkit muram. Ia segera bergegas untuk secapay mungkin pergi kesekolah.

FAJAR
“BUK, BUK, BUK !”
(Sambil memasukkan bukunya ke dalam tasnya)
“PAK, PAK, PAK !”
(Smabil Berjalan menuju ruang belakang)
CUT TO :
SCENE 03. INT. RUANG BELAKANG RUMAH PAK RUSDI PAGI
CAST : PAK RUSDI, IBU SUMINAH DAN FAJAR

Pak Rusdi sedang minum kopi, ibu suminah sedang konsen dengan cuciannya.

PAK RUSDI
“IYA JAR, ADA APA ? SUDAH SIAP BERANGKAT KULIAH TOH JAR?”

FAJAR
“IYA AYAH, FAJAR SUDAH SIAP DARI TADI SEWAKTU FAJAR MEMANGGIL BAPAK DAN AYAH”

IBU SUMINAH
“FAJAR SUDAH SARAPAN BELUM ? KALAU BELUM SARAPAN DULU JAR, SEADANYA YAH”

FAJAR
“IYA BUK, INI FAJAR MAU MAKAN BARENG AYAH”
(Sambil medekati sang ayah yang telah duduk di meja makan sederhana)
“EH YAH, KAK RIKI SUDAH BANGUN BELUM AYAH?”

PAK RUSDI
“BELUM JAR, TADI MALAM KAKAMU PULANH JAM 3 PAGI, MAKANYA SAMPAI SEKARANG BELUM BANGUN JUGA”

FAJAR
“IH, KAK RIKI MESTI SEPERTI ITU. PADAHAL FAJAR INGIN SEKALI MAKAN BARENG SAMA KAK RIKI YAH”
(Menghela nafas panjang)

PAK RUSDI
“YA SUDAH BUK, AYAH BERANGKAT KE PASAR DULU YAH BUK, JAR”
(Berjalan Meninggalkan runag belakang)

IBU SUMINAH
“IYA YAH, HATI-HATI DI JALAN”

BAPAK RUSDI
“FAJAR MAU BERANGKAT BARENG AYAH TIDAK JAR”

FAJAR
“TIDAK AYAH, AYAH BERANGKAT DULUAN SAJA TIDAK APA-APA, NANTI FAJAR BERANGKAT SENDIRI”
CUT TO :
SCENE 04. EXT. PASAR PULOGADUNG PAGI
CASH :PAK TARNO DAN PAK RUSDI

Suasana ramai antara pembeli dan pedagang yang saling tawar menawar begitu riuh. Sesekali terlihat beberapa kuli panggul yang membawa karung beras dan karung yang lainnya hilir mudik di tengah keramaian pasar.

PAK TARNO
“RUS, TUMBEN JAM SEGINI BARU KELIHATAN DI PASAR. DARI MANA SAJA KAMU ?”

PAK RUSDI
“BIASA NO, TADI SI FAJAR ANAKKU NGAJAK MAKAN BARENG, JADI AGAK TELAT LAH DATENG KE PASARNYA, MEMANGNYA ADA APA NO?”

PAK TARNO
TADI ITU BU HARTI PELANGGANMU MENCARAI KAMU. BIASALAH ADA JOB BUAT NGANGKATIN BARANGNYA KE TOKONYA”

PAK RUSDI
“OH, KIRAIN ADA APA AJA NO, YA UDAH NANTI AKU TAK MAMPIR KE TOKONYA SAJA NO”

CUT TO :
SCENE 05. INT. RUANG TENGAH RUMAH PAK RUSDI SIANG
CASH : BU SUMINAH DAN RIKI

Suasana siang itu terlihat begitu panas, bu Suminah baru saja tiba dari rumah Bu Harto untuk mengantarkan pakaian yang dicucikan kepadanya. Riki baru saja bangun dari tidurnya, dan seperti biasanya ia segera menghampiri ibunya untuk menanyakan ketersesiaan makanan dan uang.

RIKI
“BUK, ADA MAKANAN APA HARI INI BUK”
(Sambil memendangi ibunya)

BU SUMINAH
“HARI INI CUMAN ADA TEMPE GORENG DENGAN SAMBAL RIKI, ITU DI DAPUR”

RIKI
“APA BUK?, CUMAN TEMPE DAN SAMBAL. AAAHHH”
(Ekspresi marah tingkat tinggi)

BU SUMINAH
“RIKI, RIKI, SEHARUSNYA KAMU BERSYUKUR MASIH ADA YANG BISA DIMAKAN NAK”

RIKI
“AH, PERSETAN. AKU CUMAN MAU MAKAN BUK, GAK INGIN MENDENGARKAN CERAMAHMU BU”

BU SUMINAH
“ASTAGHFIRULLAH RIKI, SETAN APA YANG SEDANG MERASUKI TUBUHMU NAK?”

RIKI
“SUDAH, SUDAH JANGAN TERUSKAN OMONG KOSONGMU BUK”
(Sambil berjalan menunju dapur)

BU SUMINAH
“TA ALLAH SADARKANLAH ANAK HAMBU INI YA ALLAH”
(Sambil mengelur-elus dadanya)

CUT TO :
SCENE 06. INT. EXT. PINGGIR JALAN PULOGADUNG SORE HARI
CASH : PAK RUSDI

Suasana sore itu begitu cerah. Angin sepoi-sepoi menambah ketenangan suasana pada saat itu. Di salah satu sudut jalan terlihat Pak Rusdi sedang beristirahat setelah seharian bekerja. Terlihat di tangannya beberapa uang ribuan, nampaknya itu adalah hasil jerih payahnya hari ini.

PAK RUSDI
“ALHAMDULILLAH YA ALLAH, KAU TELAH MEMBERIKANKU REZEKI PADA HARI INI. TAK ADA KATA LAIN SELAIN SYUKUR YANG BISA SAYA PERSEMBAHKAN UNTUK-MU YA ALLAH”
(Dengan segera ia memasukkan uang itu ke dalam sakunya, yang kemudian ia berjalan pulang ke rumah)

CUT TO :
SCENE. 07. EXT. HALAMAN DEPAN RUMAH PAK RUSDI PAGI HARI
CASH : RIKI DAN BU SUMINAH

Suasana pagi yang begitu cerah mengawali perjalanan hidup keluarga Pak Rusdi. Terlihat di depan rumah Bu Suminah sedang menyapu dan membersihkan halaman. Dan dari dalam rumah terdengar suara Riki memanggil-manggil Bu Suminah.

RIKI
“BUK, BUK, BUK”
(Berjalan dari rumah menghampiri Bu Suminah

BU SUMINAH
“ADA APA NAK, KOK BURU-BURU KAYAKNYA”

RIKI
“JANGAN BANYAK BICARA BUK, RIKI MINTA UANG 200 RIBU. HARUS ADA BUK !!!”

BU SUMINAH
“APA NAK, 200 RIBU. ITU PENGHASILAN BAPAKMU 1 MINGGU. SEDANGKAN BAPAKMU JUGA BARU SAJA BERANGKAT. UANG DARI MANA NAK”
(Dengan wajah memelas)

RIKI
“RIKI TIDAK MAU TAHU BUK, POKOKNYA HARUS ADA TITIK. TERSERAH KEK, MAU JUAL APA? RIKI GAK MAU TAHU POKOKNYA RIKI BUTUH SEKARANG”
(Memaksa ibunya, dengan menarik-narik baju ibunya)

BU SUMINAH
“SUMPAH RIKI, IBU GAK PUNYA UANG. UANG YANG KEMARIN BAPAKMU KASIH KEMARIN SUDAH HABIS BUAT MAKAN RIKI”
(Meneteskan air mata)

RIKI
“KALAU BEGITU AKU JUAL SAJA SEPEDA AYAH YANG ADA DI BELAKANG RUMAH, AKU GAK PEDULI”
(Berlari ke belakang rumah)

BU SUMINAH
“JANGAN ANAKKU, ITU HARTA SATU-SATUNYA YANG KITA MILIKI, JANGAN RIKI, JANGAAAANN !!!”
(Menangis meronta-ronta)

CUT TO :
SCENE 07. INT. DALAM KAMAR MALAM HARI
CASH : PAK RUSDI, BU SUMINAH DAN FAJAR

Suasana malam di rumah Pak Rusdi gak seperti biasanya. Mungkin karena kejadian yang kemarin terjadi. Sampai saat ini Riki belum juga pulang ke rumahnya. Bu Suminah menangis di dalam kamarnya, meratapi kejadian yang sudah terjadi. Pak Rusdi mencoba menenangkan istrinya.

PAK RUSDI
“SUDAHLAH BIK, YANG LALU BIARLAH BERLALU. ANGGAP SAJA ITU SEBAGAI PERISTIWA TERAKHIR KALINYA YANG ANAK KITA LAKUKAN. SEMOGA SAJA ALLAH MEMBUKAKAN PINTU TAUBAT BUAT ABAK KITA RIKI”
(Sambil memegang pundak istrinya)

BU SUMINAH
“BUKANNYA SEPERTI ITU PAK. TAPI IBUK TIDAK HABIS PIKIR, ANAK KITA TEGA MELAKUKAN ITU. DAN MENGAPA DIA TEGA PADA KITA PAK?”

Tiba-tiba fajar masuk ke dalam kamar.

FAJAR
“AYAH, IBU KENAPA KOK NANGIS?”

PAK RUSDI
“TIDAK KENAPA-NAPA ANAKKU”

FAJAR
“KOK SAMPAI NAGIS GITU YAH, TERUS KAK RIKI DIMANA AYAH? KOK SUDAH 2 HARI GAK PULANG KE RUMAH?”

Bu suminah semakin keras menangis. Karena mendengar perkataan fajar yang menanyakan kakaknya. Hatinya begitu sakit dan teriris.

SCENE 08. INT. DI DALAM SEBUAH KAMAR KOS MALAM HARI
CASH : RIKI, BUSRO DAN ANTOK

Di kamar kos terdengar suara begitu ramai. Ternyata Riki dan teman-temannya sedang berkumpul di dalamnya. Dengan beberapa botol minuman terlihat berjajar di atas meja. Riki dan teman-temannya terlihat memperbincangkan sesuatu.

RIKI
“GIMANA BRO MALAM INI? ASYIKKAN?”

BUSRO
“IYA, RIK. ASYIK BANGET. MAKASIH YAH UNTUK TRAKTIRANNYA MALAM INI. SEMOGA BISA BERLANJUT DI MALAM-MALAM BERIKUTNYA. HA..HA..HA”
(Tertawa terbahak-bahak)

ANTOK
“EH BRO, DAPET DARIMANA UANG KAMU SEBANYAK ITU, SEHINGGA BISA MEMBELI MINUMAN BUAT KITA SEBANYAK INI ?”

RIKI
“BIASALAH, ORANG KAYA. HAHAHAHA..”
(Tertawa terbahak-bahak)

CUT TO :
SCENE 09. EXT. PASAR PULOGADUNG SIANG HARI
CASH : PAK TARNO DAN PAK RUSDY

Suasana siang itu tidak seperi biasanya. Pak Rusdyterlihat murung dan seperti memikirkan sesuatu. Dalam bekerjapun ia terlihat tidak konsen. Hingga ia ketika mengangkat berasnya bu Harti, ia tertabrak truk yang sedang melintas di depan pasar. Suasanapun ramai pasca kejadian itu.

PAK TARNO
“WOEI RUS, NGALAMUN SAJA. SEPERTI BANYAK MASALAH SAJA”

PAK RUSDY
“TIDAK APA-APA KOK NO, MUNGKIN CUMIN CAPEK SAJA”

PAK TARNO
“OH, YA UDAH ISTIRAHAT AJA RUS JIKA CAPEK, BIAR AKU SAJA NANTI YANG NGANGKAT BERASNYA BU HARTI”

PAK RUSDY
“DAK USAH NO, AKU MASIH SANGGUP UNTUK MENGANGKATNYA”
(Segera mungkin ia mengambil beras Bu Harti dan menggangkatnya, ia tak mau merepotkan kawannya Pak Tarno)

PAK TARNO
“HATI-HATI RUS, JALANAN SEDANG RAMAI”

PAK RUSDY
“IYA NO, SANTAI SAJALAH”
(Sambil tersenyum)

Selang beberapa saat, terdengar suara sangat keras dari jalan di depan pasar. Orang-orang segera memenuhi badan jalan hingga jalan depan pasar terjadi kemacetan. Dan ternyata Pak Rusdy tertabrak truk yang sedang melintas.

PAK TARNO
“YA ALLAH RUS, MENGAPA KAU TIDAK MENDENGARKAN SARANKU TADI. AKU SEBAGAI SAHABATMU SUNGGUH MENYESAL MENGAPA AKU TADI GAK MENCEGAHMU”
(Sambil memegang tubuh Pak Rusdy yang berlumuran darah sambil menangis tersedu-sedu)

CUT TO :
SCENE 10. INT. DI DALAM RUMAH PAK RUSDY MALAM HARI
CASH : MASYARAKAT

Malam itu terdengar suara yang begitu riuh. Nampak orang berjubel di rumah Pak Rusdy. Maklum saja Pak Rusdy memiliki pencitraan yang baik di masyarakat. Sehingga pada saat meninggal dunia banyak sekali orang-orang yang berduyun-duyun datang ke rumahnya untuk mendoakannya. Namun Riki anaknya tidak terlihat di sana.

SCENE 11. INT. KAMAR KOS MALAM HARI
CASH : RIKI, BUSRO DAN ANTOK

Riki merasakan perasaan yang tidak enak. Perasaan yang tidak biasanya ia rasakan. Kemudian ia memurtuskan untuk pulang ke rumah melihat kondisi saat ini. Bergegaslah ia menju rumahnya masih dengan perasaan was-was yang tidak seperti biasanya.

RIKI
“EH, BRO AKU PULANG DULU YAH. PERASAANKU GAK ENAK NIH”

BUSRO
“KOK BURU-BURU GITU BRO, GAK SEPERTI BIASANYA ?

ANTOK
“OK, DEH BROW HATI-HATI YAH. JANGAN LUPA BESOK KITA LANJUTKAN SENANG-SENANG KITA”
(Sambil tertawa)

BUSRO
“BETUL ITU BROW, JANGAN LUPA YAH BESOK”

RIKI
“SANTAI SAJALAH POKOKNYA, YANG PENTING MALAM INI GUE OULANG DULU YAH. DAAAHH”

SCENE 12. INT. DALAM RUMAH PAK RUSDY MALAM HARI
CASH : BU SUMINAH, RIKI DAN MASYARAKAT

Setelah terburu-buru akhirnya Riki sampai di rumah dan ia kaget begitu melihat rumahnya ramai oleh orang-orang. Ia pun segera memcari ibu dan adiknya. Setelah tahu bahwa ayahnya meninggal, ia pun shock dan seketika menyesali semua yang telah terjadi.
RIKI
“BUK, AYAH KENAPA KOK TIBA-TIBA MENINGGAL, KOK AKU GAK DAPAT KABAR APA-APA?”
(Sambil meneteskan air mata)

BU SUMINAH
“INI SUDAH MENJADI KEHENDAK ALLAH ANAKKU. BIARKAN AYAHMU TENANG DI ALAM SANA. JANGAN KAU SESALI SESUATU YANG SUDAH TERJADI ANAKKU”

RIKI
“TAPI APA PENYEBAB AYAH MENINGGAL BU”

BU SUMINAH
“TADI PAGI WAKTU BERANGKAT. AYAHMU SELALU BERTANYA KAMU, HINGGA WAJAHNYA GAK SECERIA BIASANYA. DAN WAKTU DI PASAR AYAHMU MELAMUN, DAN KEMUDIAN SAAT MENGANGKAT BERASNYA BU HARTI AYAHMU TERTABRAK TRUK”

RIKI
“APA !!!, SAYA TELAH BERDOSA PADA AYAH BUK. MAAFKAN RIKI TELAH BANYAK MEMBUAT KESLAHAN UNTUK KELUARGA INI BUK. RIKI MENYESAL BU”
(Menangis tersedu-sedu dengan ekspresi shok berat)

BU SUMINAH
“SUDAHLAH ANAKKU, TIDAK PERLU ADA LAGI YANG DISESALI. YANG LALU BIARLAH BERLALU. SEKARANG TATAPLAH MASA DEPAN, PERBAIKI SEMUA TINGKAH LAKUMU UNTUK MEMBA=UAT AYAHMU TENANG DI ALAM SANA, DAN MEMBUAT IBU SENANG ANAKK”

RIKI
“IYA BUK, RIKI JANJI GAK AKAN MENGULANGINYA LAGI BUK”

Fade Out :
Di dalam rumah Riki, Bu Suminah, Fajar dan masyarakat sekitar tak henti-henti melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an untuk mendo’akan Pak Rusdy yang telah meninggal dunia.

--o0 SELESAI 0o--

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram