28 December 2012


HARI BERSAMAMU
Dalam termenung; ku masih mengharap kehadiranmu, karena Tuhan

Kembali ku teringat bayanganmu,
Saat malam kau temaniku dengan tutur lembutmu,

“Hari ini, hari kulewati tanpa hadirmu di sisiku
Saat rindu menghampiriku jiwa ini begitu terbelenggu
Teringat selalu bersamamu, malam-malamku
Teringat selalu bersamamu, malam-malamku

Terasa ku meninggalkanmu, hati ini pun terasa beku
Saat kau tak ada di sampingku. Hati ini selalu merasa rindu
Teringat indah senyumanmu di wajah cantikmu
Teringat indah senyumanmu di wajah cantikmu

Rindulah dihatiku, ingin selalu bersamamu
Saat kau peluk aku, tak ingin ku melepaskanmu

Sayangilah diriku, jangan pernah melupakanku
Cintailah diriku dengan sepenuh hatimu,
Maafkanlah bila ku jauh darimu,,

Sampai kapan ku harus menunggumu

Ku berharap engkau setia menungguku

Ku kan selalu setia untuk menunggumu”
(D’Paspor Band)

Ku merasa damai yang tiada terkira
Sapamu malam itu,
Bangkitkan jiwaku yang telah lama membeku karena sikapmu
Tiada kata yang mampu wakili jiwaku
Hanya do’a yang ingin ku sampaikan pada Tuhanku
Ijinkanku jaga rasa ini untukmu

Galih, 24 Desember 2012 M
9    Shafar   1434   H


KISAH AKHIR TAHUN
(sebuah catatan di penghujung tahun oleh Ipud Elf)
Masa selama satu tahun telah aku lewati, tak terasa telah banyak hal yang bisa kau lakukan. Berbagai macam kenangan telah aku kemas sedemikian rupa di dalam memori kehidupanku. Akan tetapi, ternyata aku masih banyak juga hal baru yang belum bisa aku lakukan.
Desember, bulan yang terletak paling akhir dalam setiap tahun. Kenangan pasti akan muncul di akhir waktu. Aku yakin akan kekuasaan Tuhan, bahwa setiap manusia diberikan insting untuk merasa dan mengabadikan setiap moment yang pernah terjadi dalam sejarah kehidupan seseorang.
Aku masih ingat betul bagaimana perjalananku di bulan terakhir dalam hitungan kalender tahun 2012. Banyak orang yang menakutkan bulan Desember tahun 2012, terutama jika kembali mengingat isu yang pernah diluncurkan suku Maya di Indian Amerika yang menyebutkan bahwa kehancuran dunia ini akan terjadi di bulan Desember tanggal 12 di tahun 2012.
Disaat orang-orang sedang ber-was-was ria menunggu apa yang terjadi di tanggal 12-12-2012. Aku malah melakukan kegiatan gilaku, hehehehe. Seperti kebiasaanku sebelumnya, aku melakukan kebiasaan lamaku yaitu Nge-Gembel di tempat yang jauh dari tempatku biasa bergumul dengan kehidupan. Saat waktu hampir menampakkan senjanya, ku pacu sepeda motorku yang sudah setia menemani setiap perjalananku di jalanan. Iya, Jupiter Z biruku. Dengan kecepatan tinggi, sepeda motorku melaju di jalanan Semarang-Surakarta.
Rasa dingin mengiringi perjalananku waktu itu. Tapi tekadku untuk kembali nge-Gembel di kota Surakarta sudah bulat. Dengan segera ku tahan semua rasa dingin di tubuhku. Selama hampir 2,5 jam kulalui perjalanan Semarang-Surakarta. Alhamdulillah aku bisa sampai di Surakarta sesuai dengan jadwal. Hehehe….
Sesampainya di Surakarta segera kusambangi temanku yang sedang mencari ilmu di IAIN Surakarta. Tujuan utama pasti untuk silaturrahmi, akan tetapi mencari tempat tumpangan tidur juga tidak bisa dinafikkan menjadi sebuah keniscayaan. Hehehe…
Selain nge-gembel di kota Surakarta, tujuan yang lain adalah untuk memasukkan surat permohonan pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yang merupakan salah satu kegiatan akademik yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa di Fakultas Dakwah IAIN Walisongo. Objek PPL yang akan kukunjungi adalah PT. Terang Abadi Televisi (TATV) Surakarta. Dengan penuh percaya diri, kumasuki lobi kantor PT. TATV untuk mengajukan permohan pelaksanaan PPL di sana. Saat itu aku ditemani salah satu temanku yang kuliah di IAIN Surakarta.
Aku sangat berharap permohonan tersebut bisa diterima oleh pemimpin perusahaan. Namun, Tuhan berkehendak lain. Ternyata setelah hampir satu minggu ku tunggu kepastian dari PT. TATV. Surat permohonanku tidak dapat dipenuhi. Aku masih ingat saat itu jam menunjukkan pukul 16.00 waktu setempat, salah seorang bagian dari HRD TATV menelpon diriku dan memberitahukan bahwa TATV belum bisa memenuhi permintaanku. Saat itu kondisiku sedang tidak menentu, sebelum ada telpon masuk aku sebenarnya masih diselimuti permasalahan tentang kegiatan perpolitikan kampus. Yang masih menyisakan berbagai macam polemik yang belum kunjung selesai. Akan tetapi Tuhan mengirimkan sesuatu hal lagi kepadaku, yang membuatku semakin tidak menetu saat itu.
Tapi, aku tidak boleh larut dalam berbagai macam polemik. Aku harus kuat, tegar serta sabar dalam menghadapi setiap permasalahan hidup. Segera kususun rencana selanjutnya, master plan langkah-langkah apa yang harus aku kerjakan. step by step aku mencoba untuk mentapa kebali langkahku demi sebuah pencapaian yang maksimal.
Setelah permasalahan perpolitikan kampus hampir usai, aku dihadapkan kembali dengan prosesi tahunan dalam roda organisasi, yaitu Laporan Pertanggungjawaban (LPJ). Kebetulan di tahun ini aku didpuk untuk mengemban amanah menjadi ketua Himpunan Mahahasiswa Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (HMJ KPI). Selama hampir 12 bulan ku jalankan roda organisasi, dengan melakukan garis insturksional dan garis koordinatif ku laksanakan satu persatu program kerja yang telah direncanakan di tanggal 19 Januari 2012 bersama jajaran pengurusku.
Tidak terasa kepengurusan HMJ KPI sudah masuk di penghujung tahun. Tibalah saatnya bagiku untuk menyudahi roda kepengurusan HMJ KPI di periode ini untuk segera digantikan oleh ketua dan pengurus yang baru. Akan tetapi sebelum diganti aku beserta pengururs lamaku harus menyusun lembar Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) HMJ KPI Periode 2012.
Aku memang sudah mempersiapkan jauh-jauh hari LPJ HMJ KPI. Sampai akhirnya waktu sudah menujukkan hari Selasa, 18 Desember 2012 yang artinya 2 hari lagi LPJ akan dilaksanakan oleh Senat Mahasiswa (Lembaga Legislatif; red). Segera ku buka berkas-berkas yang masih tersimpan di dalam almari di kantor HMJ KPI. Tidak hanya itu, aku pun segera melakukan koordinasi dengan semua pengurus yang sudah aku instrksikan untuk melakukan rekapitulasi kegitana seminggu sebelumnya. Setelah semua data terkumpul satu persatu dari semua pengurus. Aku mulai menyusunnya menjadi sebuah laporan pertanggung jawaban.
Selama hampir kurang lebih 2 hari, akhirnya naskah LPJ HMJ KPI sudah selesai. Segera ku cetak dan kugandakan naskah LPJ-nya. Tidak lupa aku menyebarkan Short Message System (SMS; red) kepada semua pengurus untuk memersiapkan diri menghadapi kegiatan terakhir, yaitu LPJ HMJ KPI. Tepat hari rabu malam ku sebarkan sms tersebut.
Kamis, 20 Desember 2012, di tanggal cantik tersebutlah kegiatan Laporan Pertanggungjawaban HMJ KPI dilaksanakan. Bersamaan dengan itu pula lembaga kemahasiswaan yang lain ikut serta dalam kegiatan LPJ lembaga kemahasiswaan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo. HMJ Bimbingan dan Penuluhan Islam, HMJ Manajemen Dakwah serta BEM Fakultas Dakwah di tanggal tersebut juga menyampaikan LPJ kepada Senat Mahasiswa.
Rasa grogi pun menyertaiku dalam penyampaian naskah LPJ kepada para senator dan mahasiswa umum. Dengan lantang kusampaikan semua pencapaian pengurus HMJ KPI di periode 2012. Apa saja yang sudah kami lakukan, kami kerjakan serta terobosan-terobosa yang sudah dilakukan. Sejak awal aku merasa bahwa aku menikmati masa-masai kepengursanku menjadi ketua HMJ KPI. Berbagai macam kebijakan juga sudah aku keluarkan. Walaupaun aku juga sadar bahwa internal kepengurusanku tidak bisa berjalan dinamis. Akan tetapi, aku berusaha untuk tidak terlalu memikirkan masalah internal kepengurusanku, karena saat itu prinsipku hanya satu, “Yang mau diajak kerja, ayo kerja bareng. Yang ridak mau diajak kerja bareng, ya silahakn saja tidak apa-apa. Karena pada dasarnya kita belajar bareng” hal tersebutlah yang selalu menyertaiku selama satu tahun kepengursan. Hal itu pula yang sering aku sampaikan kepada para pengurusku.
Alhamdulillah, hasilnya hampir 97% program kerja bisa dilaksanakan dan hanya menyisakan satu program kerja yang belum aku laksanakan. Aku merasa bangga dengan para pengurusku, walaupun dengan segala keterbatasan baik secara material maupu moril, tetapi mereka bisa dengan semanagat bekerja dan susah-sudah bersama. Ide-ide kreatif pun seringkali lahir dari proses berdialektika aku dengan para pengurusku. Sehingga tidak jarang program-program terobosan dapat kami munculkan dan kami laksanakan.
Sesuai dengan harapanku, para senator juga banyak yang mengapresiasi kepengurusan HMJ KPI tahun ini. Hal ini bisa dirasakan dari eksistensi HMJ KPI dibandingkan dengan lembaga kemahasiswaan yang lain. Walaupun demikian, yang sangat membanggakan bagiku adalah bisa mengembalikan citra HMJ KPI yang di periode tahun lalu sempat menjadi perbincangan mahasiswa Fakultas Dakwah secara keseluruhan, karena hampir satu semester vakum. Berkat kerja keras para pengurus. Alhamdulillah citra HMJ KPI yang sebelumnya bisa kembali, yaitu menjadi lembaga kemahasiswaan yang kretaif, aktif dan inovatif. Thanks banget pokoknya buat para pengurus-pengurus ‘gue’, terima kasih kalian telah mawarnai hidup-hidup gue selama hampir setahun.
Setelah ku selesesaikan segala administrasi yang berkaitan dengan LPJ kepengurusan, segera ku bergegas untuk menuju tempat biasa ku mengisi perut. Warung Mbak Tik, menjadi pilihanku sore itu. Bersama dengan 2 orang temanku, dipesanlah dua porsi bebek goring buat aku dan temankan, serta seporsi ayam goring untuk temanku yang satunya. Setelah pesanan kami datang, posisi makan kami pun berubah dari posisi semula. Dengan gesit kami bertiga menghabiskan sajian yang telah berada di depan kami. Tak berselang lama, di depan kami hanya meninggalkan sisa-sisa makanan kami betiga.
LPJ sudah, makan pun sudah. Tiba saatnya untuk beristirahat dari kegiatan-kegiatan di hari itu. Sebelum aku mulai beristirahat, tiba-tiba ada sms masuk di handphoneku. Ternyata sms dari juniorku, yang tidak aku kira sebelumnya. Perasaan senang dan bahagia, ketika kubuka sms masuk itu. Dalam sms itu, juniorku meminta tolong padaku untuk mengajariku tentang ke-KPI-an. Tanpa pikir panjang segera ku ‘iya’ kan permintaan juniorku tersebut. Semoga ini awal yang baik, agar Tuhan bisa menyatukan kami dalam sebuah ikatan. Itu adalah do’aku waktu itu.
Jum’at pagi, seperti biasanya ku awali pagiku dengan berangkat ke kampus. Pastinya untuk masuk kuliah, kebetulan pagi itu mata kuliahnya adalah tekhnik produksi siaran radio. Karena pagi itu serasa berat bagiku untuk membuka mata ini. Akhirnya kuputuskan untuk tidak mengambil air mandi. Akan tetapi ku hanya cuci muka, terus kemudian berangkat kuliah. Ku ikuti perkuliahan yang sebenarnya sudah pernah aku pelajari sebelumnya. Jadi, bagiku kuliahku pagi itu tiada begitu berarti. Jika tidak karena aku menghormati doesnku, pasti sudah absen diriku pagi itu.
Ku tunggu saat-saat yang bagiku sudah kunantikan sejak lama. Waktu sudah menunjukkan jam 13.06, akan tetapi juniorku tidak sms sama sekali. Akhirnya ku beranikan diri untuk sms terlebih dahulu ke dia. Walaupun sebenarnya berat bagiku, karena dia yang lebih membutuhkan, akan tetapi mengapa aku yang repot (ucapku dalam hati). Ternyata benar saja, dia sudah bersiap diri untuk memenuhi janji yang sudah dibuat.
Seingatku pada jam 13.58 hujan deras melanda wilayah Ngaliyan kota Semarang. Sempat ku ragu akan rencana yang sudah di rencanakan kemarin malam. Waktu hujan turun dengan derasnya, dia sudah menungguku di tangga kampus. Aku hanya bisa berdo’a saat itu, agar hujan segera reda. Agar kami bisa bertemu dalam garis takdirMu. Kembali kulihat jam di HP ku, ternyata waktu sudah menujukkan jam 14.33. kuberanikan diri ini untuk menerjang hujan yang sudah sedikit reda untuk menuju ke kampus menemuinya.
Sesampainya di kampus segera ku ajak dia ke kantor HMJ KPI. Kebetulan dia datang bersama teman satu kosnya. Tapi, tidak apa-apalah setidaknya aku dan dia bisa sedikit dekat. Ku berikan materi tentang editing video yang bagi dirinya adalah suatu hal yang baru. Dengan penuh rasa bahagia ku sampaikan materi sedikit demi sedikit mengenai dasar-dasar editing vedio. Alhamdulillah, setelah hampir satu jam akhirnya dia bisa, walaupun terkadang sering lupa jika aku menyuruhnya untuk mempraktekannya sendiri.
Hal-hal yang tidak akan pernah kulupakan saat kau pancarkan senyum tanpa kepura-puraan. Aku patut bersyukur pada Tuhan atas segala karunia di akhir tahun ini. Semoga pinta dan harapku akan selalu menjadi pemacu semangatku untuk melanjutkan hidup yang masih panjang ini. Semoga kesuksesan hidup dan kesuksesan pendidikan menyertai setiap langkahku.
“Hujan kau ingatkan aku, tentang satu rindu. Di masa yang lalu, saat mimpi masih indah bersamamu” (Saat Rindu, by; Opick dan Amanda)

Semarang – Kendal, 20-23 Desember 2012

13 December 2012

Nasibku di KKL 2012

Tepat selasa dua minggu yang lalu, hari yang mungkin akan menjadi hari yang tidak akan pernah aku lupakan. Hari itu merupakan hari dimana aku dan temen-temenku akan mengawali perjalanan panjang dalam prosesi Kuliah Kerja Lapangan (KKL). KKL dalam kacamata akademik, memang sebagai salah satu kegiatan akademik yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa di Fakultas Dakwah. Namun, bagiku KKL adalah kegiatan menghambur-hamburkan uang karena hasilnya nihil. Hanya kegiatan bersenang-senang, berwisata bahkan  yang lebih parahnya lagi KKL digunakan sebagai lading proyek abadi pihak birokrasi. (itu penilaisan aku, tidak tahu bagaimana penilaian orang lain) Hehehehe…
Sejak awal digulirkanya KKL, memang aku salah satu orang yang paling tidak setuju dengan adanya kegiatan KKL. Bukankah yang paling terpenting adalah bagaimana mahasiswa bisa mengaktualisasikan keilmuan yang didapat dalam bangku perkuliahan ke dalam dunia professional. Sehingga akupun menyelesaikan administrasi KKL, pas hari H pemberangkatan.
Waktu itu rasa malas menghampiri diriku, padahal tinggal menghitung waktu pemberangkatan. Huft. Sorepun menghampiriku, ketika ku buka handphone ku, banyak sekali sms dan panggilan masuk ke handphoneku. Dari kesemuanya, intinya menyuruh aku untuk segera menuju ke kolasi pemberangkatan KKL. Maklum saja, hanya aku saja yang belum berada di lokasi pemberangkatan. (gila banget aku waktu itu, tidak merasa bersalah sama sekali. Padahal KKL belum lunas, ini malah bikin gara-gara baru. Telat menuju tempat pemberangkatan). Aku hampir saja empet baca sms yang masuk ke hp ku, sampai-sampai kajur KPI miss call, tidak aku angkat.
Aku masih ingat waktu itu jam di HP ku menunjukkan pukul 17.18, aku baru sampai di lokasi pemberangkatan. Sesampainya di lokasi, sambutan para birokrat kampus tidak ada variasi sama sekali, hanya menunjukkan satu ekspresi ketidaksukaan kepada aku. Dalam hatiku berkata “peduli amat” (hehehehe). Begitu sampai aku langsung masuk ke bus B. Kutampakkan ekspresi datar begitu ku berada di dalam.
Selama kurang lebih 12 jam perjalanan darat aku lalui, sebelum akhirnya aku menginjakkan kaki di kota Surabaya. Rombongan KKL pun segera transit di Mess Kesehatan Kemenkes RI. Segera ku bergegas untuk beristirahat sebelum ku ambil ambil air buat mandi di pagi itu. Sekitar pukul 7.12 menit aku sarapan bersama teman-teman satu geng. Ku habiskan hampir satu piring penuh nasi beserta lauknya, kebetulan pagi itu menunya adalah rawon yang sering banyak disebut orang-orang sebagai makanan khas Surabaya.
Makam Sunan Ampel, Ampeldenta Surabaya
Hampir pukul 8 waktu Surabaya, satu rombongan KKL Fakultas Dakwah bersiap untuk menuju ke lokasi KKL minor masing-masing. Kebetulan aku sendiri mengambil jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tujuan KKL minor jurusan KPI adalah ke Harian Jawa Pos dan JTV Surabaya. Akan tetapi berhubung rombongan KKL baru akan diterima pada pukul 12.30. Panitiapun memutuskan untuk berkunjung ke Makam Sunan Ampel, setelah sebelumnya berputar di kawasan Hitech Mall Surabaya. Aku sempat sangat kecewa dengan ketidakpastian panitia pelaksana KKL tahun ini. Karena dari awal tidak ada keterangan jelas mengenai jadwal KKL. Hal ini dapat dilihat dari ketidakteraturan jadawal kunjungan yang terkadang sering berubah-ubah.
Siang itu di kota Surabaya terasa begitu panas. Maklum saja, siang itu matahari bersinar terik. Hal yang sama aku rasakan sewaktu kuinjakkan kaki di kompleks perkantoran Menara Jawa Pos Surabaya. Segera rombongan masuk ke dalam kantor redaksi Jawa Pos untuk prosesi kunjungan KKL yang pertama. Sesampainya di dalam kami mendengarkan penjelasan mengenai manajemen radaksi Jawa Pos, sejarah, prestasi dan lain-lain.
Kantor Redaksi Jawa Pos Surabaya
Hampir satu jam kulalui kunjungan pertama di objek KKL minor yang pertama dengan biasa-biasa saja. Tidak ada kesan mendalam di objek pertama ini. Hal yang sama juga ternyata aku rasakan di kunjungan objek KKL yang ke-2 yaitu di studio JTV. Kami hanya di ajak ke dalam studio 1 JTV, dengan fasilitas yang serba terbatas pihak JTV yang diwakili oleh Porgram Director J-Trax untuk mendengarkan materi mengenai JTV. Disini banyak sekali teman-temanku yang berdialog dengan crew JTV menanyakan tentang serba-serbi JTV. Tapi aku hanya mendengarkan saja, karena bagiku keterangan yang disampaikan oleh crew JTV adalah hal yang biasa saja. Hehehe… Tapi setidaknya aku sudah bisa nge-take beberapa gambar di lokasi KKL.
Selepas kunjungan di objek KKL minor di Surabaya, aku beserta rombonganpun segera melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali untuk melaksanakan kunjungan objek KKL Mayor di Pondok Pesantren Bali Bina Insani. Hampir 13 jam perjalanan darat dan laut aku lalui, sebelum aku tiba di Rumah Makan Soka Indah Tabanan Bali untuk sarapan dan berkemas menuju lokasi KKL Mayor.
Satu jam kemudian kamipun sampai di Pondok Pesantren Bali Bina Insani Tabanan Bali. Kamipun disambut puluhan santri dengan meriah dan semarak. Segera kami memasuki ruang kelas yang telah di tentukan oleh pihak pengurus pondok. Serentetan rangkain prosesi kunjungan telah menati kami. Berbagai pertunjukan dari skiil yang dimiliki para santri dipertontonkan di hadapan para peserta KKL dan perwakilan birokrasi Fakultas Dakwah. Selesai melihat pertunjukkan dan mendengarkan pemaparan pengurus pondok. Aku beserta rombongan segera meninggalkan lokasi pondok dengan meninggalkan beberapa kesan yang mendalam dari perjalanan panjang Pondok Pesantren Bali Bina Insani untuk meneguhkan eksistensi pendidikan Islam di tengah komunitas masyarakat Hindu Bali.
Selesai dari lokasi PP. Bali Bina Insani aku beserta rombongan langsung menuju ke lokasi Teman (Tempat Penyaman) Joger Tabanan untuk berburu oleh-oleh dan souvenir khas Bali yang kwalitas nomor 1. Dari Teman Joger aku telah mengantongi beberapa potong baju, dan segera ku menghampiri kasir untuk melakukan transaksi pembelian. Banyak juga dari teman-teman serombongan yang telah banyak mengantongi oleh-oleh lebih banyak daripada saya. Tidak ketinggalan juga para pendamping KKL yang memborong souvenir yang bermacam-macam.
Teman Joger telah berlalu, danau Bedugulpun telah menanti. Aku beserta rombonganpun segera bergegas menuju danau Bedugul karena mengingat waktu yang telah sedikit senja. Sesampainya di lokasi danau Bedugul kusempatkan untuk mengembil beberapa view gambar dengan latar danau Bedugul bserta keeksotisan danau. Terlihat juga beberapa teman serombongan yang menyempatkan diri untuk menikmati danau dengan menaiki kapal motor mengelilingi lokasi danau yang sudah Nampak berkabut. Kepuasaan akan karunia bumi ciptaan Allah aku dapatkan di lokasi ini, selain lokasi danau yang begitu eksotis ternyata terdapat masjid yang cukup besar sebagai salah satu pusat dakwah Islam di kawasan Kabupaten Tabanan.
Malampun segera menghampiri kami, jam istirahatpun sepertinya sudah menghampiri kami. Tempat peristirahatpun sudah menunggu. Tanpa berfikir lama, kami serombonganpun segera  menuju hotel untuk beristirahat.
Keesokan harinya sesuai dengan jadwal kami mengunjungi kawasan Pura Tanah Lot. Dengan nuansa yang masih tetap berbau Hindu kami segera menikmati lokasi wisata di sekitar kawasan tersebut. Dengan desiran ombak yang terdengar begitu merdu kusempatkan untuk berfoto bersama teman-temanku tentunya dengan latar Pura Tanah Lot dan Samudera Hindia.
Kutinggalkan kawasan Tanah Lot, untuk menyambangi lokasi yang lain tentunya masih dalam wilayah Pulau Bali, yaitu ke pantai Kuta. Sempat terbayang bagaimana kondisi pantai Kuta yang dipenuhi turis mancanegara dengan busana yang sedemikian rupa, waow. Nampaknya cuaca di siang itu sangat bersahabat. Akupun mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan beberapa gambar dengan view yang begitu eksotis berlatakan awan dan bibir pantai Kuta.
Pasca kunjungan ke pantai Kuta, berurutan kami mengunjungi juga kawasan pantai Tajung Benoa, Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Pantai Sanur, Pasar Seni Sukawati Gianyar Bali. Ternyata masih saja kesan eksotis dan terkesan dengan kunjugan ke beberapa tempat wisata tersebut, walaupun sebelumnya aku juga pernah mengunjungi lokasi tersebut di tahun sebelumnya.
Setelah hampir lima hari kuhabiskan waktuku di atas bis, dengan berkunjung ke beberapa lokasi KKL maupun lokasi wisata. Tepat hari minggu aku sampai kembali di kota Semarang. Masih jelas teringat dalam bayangan bagaimana nuansa eksotisme pulau Bali dengan aneka ragam warna setibanya aku di kota Semarang. Setidaknya kesan mendalam pada kunjungan ke-duaku di Pulau Bali dapat menghapus sedikit kesan burukku di awal pemberangkatan KKL dari kota Semarang.


Kapal Feri Pelabuhan Ketapang Banyuwangi- Palabuhan Gilimanuk Bali
Sisi Barat Pelabuhan Gilimanuk Bali
RM. Soka Indah Tabanan Bali
PP. Bali Bina Insani, Tabanan Bali
Tempat Penyaman (TEMAN) Joger Tabanan Bali
Danau Bedugul Tabanan Bali
Gadis Bali memakai baju adat Bali
Pura Tanah Lot Bali
Pantai Kuta Bali
Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Bali
Kelas KPI B berpose di kawasan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park Bali 
Selat Bali
Berpose di dalam kabin kapal feri


Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram