29 April 2013


Ini Bukan, Aku Karena Mereka ?
Sebuah catatan pertamaku di KKN 16-29 April 2013


Apa yang aada dalam benakku saat aku di semester ini mengambil mata kuliah KKN (kuliah kerja nyata). Dengan segala bayang-bayang indah, “oh betapa indah sepertinya masa-masa KKN” pekikku dalam hati. Bisa membaur langsung dengan kehidupan masyarakat, yang baru tentunya dalam duniaku. Berbaur dengan segala kebiasaan sampai adat istiadat masyarakat setempat, sepertinya akan semakin memperkaya pengalaman hidupku.
Berpose dengan Bu Nyai
Rakorcam 1 Kec. Guntur
Apa mau dikata, khayalan tinggallah sebuah khayalan. Sebelum selesai masa penantianku menunggu kedatangan waktu KKN, khayalan itu semakin membuatku terbuai dalam lamunan indah layaknya seorang mahasiswa yang sedang asyik menikmati kopi di sudut kantin kampus.
Berpose dengan Pak Kepala Dusun Turi
Langkah-langkah serta tahapan pra-pelaksanaan KKN, ku jalani sesuai dengan ketentuan. Hanya saja, aku belum bisa mengikuti sepenuh hati, sehingga aku hanya sekedar menjalankan formalitas kegiatan seperti halnya dengan mengisi absen kegiatan yang sudah sering aku lakukan sebelumnya saat mengikuti kegiatan yang memang tak begitu menarik bagiku.
Kunjungan dari Posko 49
Seingatku aku sudah 3 kali melakukan observasi lapangan di calon lokasi tempatku melaksanakan KKN. Yah, tepatnya di dusun Turitempel. Salah satu dusun yang masuk dalam kawasan kecamatan Guntur kabupaten Demak Jawa Tengah. Dari segi nama dusun, mungkin sudah Nampak gambaran yang tersirat dari nama dusun tersbut.
Berkunjung Ke Posko 8
Mendengar nama dusun tersebut, nampaknya agak mengganggu perasaanku. Hingga akhirnya aku buktikan sendiri saat melakukan observasi langsung. Kulalui jalan yang melintas dari Semarang-Demak via Karangawen. Hampir 2 jam waktu yang kubutuhkan untuk bisa sampai di lokasi KKN. Senyum sumringah ditunjukkan oleh sang Kepala Desa, saat aku beserta rombonganku sampai di depan balai desa. Kuperkenalkan diriku sendiri beserta teman-temanku kepada segenap penrangkat desa yang kebetulan ada beberapa yang masih dib alai desa setempat.
Kusampaikan apa ynag menjadi maksud kami datang ke balai desa. “Kami dari rombongan tim KKN IAIN Walisongo, yang kebetulan nanti akan melaksanakan KKN di desa Bapak-bapak sekalian” tututku mengawali pembicaraan panjang pada waktu itu. Banyak keterangan yang dapat aku ambil dalam pembicaraan waktu itu. Mulai dari keadaan monografi desa, keadaan social masyarakat, hingga keadaan ekonomi masyarakat.
Serdadu Dakwah lagi Berpose di Posko 50
Waktu pelaksanaan KKN sudah hampir tiba di depan mata. Teman-temanku yang kebetulan juga ikut mengambil KKN semester ini mulai sibuk dengan segala persiapan. Mulai dari proses negosiasi living cost, hingga persiapan segala kebutuhan selama tinggal di posko KKN masing-masing. Akan tetapi berbeda halnya dengan diriku yang sepertinya belum begitu “Nggeeehhh”. Tidak ada persiapan special yang aku lakukan. Hanya persiapan psikis serta mental yang aku lakukan. Maklum saja, mungkin karena sudah beberapa kali aku melakukan kegiatan-kegiatan yang hampir sama dengan konsep pelaksanaan KKN.
Demak, 20 April 2013
Berkunjung Ke Posko 34

Ah..!!! apa yang ada dalam benakku pagi ini, setelah ku terbangun dari mimpiku segera ku bergegas mengayunkan langkahku menuju kampus tercinta. Bukan karena deadline tugas dari dosen, bukan juga karena proses bimbingan penulisan skripsi, apalagi kuliah di jam pertama. Yah, hanya linangan kerinduan yang aku rasakan di pagi ini. Rindu dengan masa-masa 3 tahun yang lalu. Saat aku masih terlalu polos untuk mengerti tentang arti sebuah perjalanan hidup. Saat aku baru belajar memahami setiap perjalanan awal hidupku dalam dunia baruku waktu itu.
Berkunjung Ke Posko 36
Ku kenakan baju lusut, dengan sepatu gaya anak “SMA” dengan corak hitam polos. Ditambah dengan tas punggung yang udah terlihat usang. Ku masuki ruangan dimana ku temukan tentang arti sebuah pembelajaran kemandirian. “Itu dulu bung” masa-masa yang hampir saja tertutup oleh masa-masa yang terlihat indah di masa mendatang.
Untung, saja aku tidak sampai terlalu pilu memikirkan hal tersebut. Baru saja sekitar 2 hari lalu, ku temui sebuah peristiwa yang pernah aku alami setahun yang lalu. Saat tak ada seorang pun yang mampu menjadi tempat bersandarku, saat tak ada satu pun kawan yang mampu menjadi pelipurku, hingga setiap orang yang ada di sekitarku terasa seperti sedang memendam kemarahan yang amat dalam kepadaku.

Kunjungan dari Posko 47
“Thanks God, to Your Miracle that You give to me, This is the great thing that will bring me to let my live ever after”

Jalanku Nampak berliku
Seliku jalanku menapaki JalanMu
Bukan dengan apa ku mampu mengabdi kepadaMU
Tapi, seberapa besar rasa rela ku sandarkan untuk jalan Pengabdian kepadaMu

Inilah kuasamu yang telah lama bersanding denganku ?

 Oh, God Just Likes This
Ku mampu menegakkan setiap usaha dan keringatku
And The last
Berserah dirilah ku kepada Mu

Semarang, 29 April 2013

11 April 2013


Penaku, Aku Lali ik Je
Oleh: Saifudin



Ah, lama sekali ternyata aku tak lagi bercumbu dengan penaku. Dalam ingatanku, masih jelas tergambar bagaimana terakhir ku cumbu penaku. Yah, waktu itu 13 Maret 2013 selepas diriku pulang dalam pengembaraan panjang dalam untuk bercengkrama dengan alam sang Tuhan. Hargo Dumilah 3256 Mdpl, sebagai puncak tertinggi gunung Lawu telah berikanku semangat untuk kembali menyusuri alam ciptaan Tuhan.
Tak terasa sudah sebulan yang lalu peristiwa bersejarah itu aku alami. Kini, setelah ku berdiri dengan kaki yang belum kuat ini. Inginku tuangkan kembali kata penuh makna untuk menyambung kerinduanku pada catatanku tempo lalu. “Put, kamu sudah buat bahan presentasi proposal penelitian besok”. Sapa salah seorang kawanku dengan penuh kehangatan.
Aha..!!! Hampir saja aku lupa dengan proposal penelitianku. Ternyata sudah harus ku presentasikan besok. Ini bukan masalah janji yang diberikan dari penelitian tersbut. Tapi, hanya sebatas pengalaman yang aku inginan dari perjalanan proses itu. Dengan masih menyisakan beberapa tugas yang musti aku kerjakan. belum lagi kesibukanku beraktifitas di beberapa sector organisasi, semakin menenggelamkanku dalam buaian indah aktifitas keseharianku. Kalo saja penaku bisa berbicara, mungkin kata-kata ini yang akan aku dengarkan dari penaku, “Tuan, mengapa kau tak lagi mencumbuku? Sudah terlalu sibukkah kau dengan dirimu sendiri? Kapan kau akan kembali berbagi kisahmu dengan kawan-kawanmu?”.
“What’s Up With Me, kemana jiwaku yang dulu bro”. apa yang baru saja aku katakana bro. tak selayaknya aku seperti ini. Yah, berbekal kata sapaan dari salah seorang kawanku. Aku kembali ingat dengan jiwaku yang sempat terselip diantara antifitas harianku. “Thanks Guys”, atas sapaanmu tempo lalu.
Segera setelah tadi malam ku selesaikan beberapa tugasku. Mulai dari membuat design dari Dosen, yang hampir 2 hari belum juga cocok dengan selera Dosenku tadi. Hingga meng-clear-kan administrasi persiapan kegiatan sabtu esok. Hingga tugasku menggawangi pementasan teater dalam komunitasku. Ah, tubuhku tergopoh memandang hari esok.
Dengan kondisi tubuh yang sudah sedemikian rupa segera ku sibakkan selimut yang ada di dalam kamar kostku. Dengan gontai ku selesaikan beberapa tugasku di malam itu. Hingga malam memaksaku untuk segera merebahkan tubuh yang telah lelah ini.
Jam di handphone ku telah menunjukkan jam 7 pagi. Saat ku mulai melanjutkan proses penyelesaian administrasi kegiatan buat esok hari. Hampir saja aku lupa untuk kedua kalinya. Yah, ternyata jam 8 nanti, aku harus sudah berada di ruang ujian proposal penelitian. Padahal, kemarin belum sempat ku selesaikan bahan presentasi proposal penelitianku tersbut. Alamak !!! aku musti putar otak untuk menghadapi kondisiku pagi tadi.
Dengan berbekal computer jinjingku, dan arsip proposal penelitianku. Ku buatlah bahan presentasi proposal secara sederhana. Dengan harapan ku rengkuh hasil maksimalku, hehehe.
Hingga ku selesaikan tulisan ini, ternyata aku masih betah duduk di ruangan tempat ujian proposal penelitianku. Tak ada do’a yang seindah “Ya, Allah ijinkah hamba untuk terus berporeses dalam duniaMu, serta ijinkanlah hamba untuk terus melangkah. Semoga kau memberikanku kesuksesan untuk setiap langkahku”.
Dan yang terpenting dari hari ini adalah, keberuntungan bagiku saat kembali ku cumbu penaku. Penaku yang telah lama menyimpan kerinduannya pada setiap curahanku. Penaku yang tak pernah lelah menjadi saksi dalam setiap sejarah tulisanku. Semoga kau tetap sudi untuk menjadi temanku dalam menitihkan setiap butiran kata menjadi sebuah lautan kata penuh makna.

Semarang, 11 April 2013

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram