21 April 2016

Sebulan Menjadi Guru Bantu
Oleh; Saifudin


Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting bagi kemajuan bangsa dan negara. Pendidikan menjadi salah satu isu nasional yang telah digalakkan oleh pemerintah bertahun-tahun yang lalu. Sudah banyak kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah guna meningkatkan kwalitas pendidikan di Indonesia. Kebijakan tersebut bisa kita jumpai dan kita nikmati sampai sekarang. Mulai dari kebijakan Wajar Diknas 9 Tahun, kebijakan perubahan kurikulum bagi satuan pendidikan dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu, kebijakan materi pun juga sudah dikeluarkan. Seperti dengan adanya Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang telah dikeluarkan oleh pemerintah guna kemajuan pendidikan di Indonesia.
Aspek terpenting lainnya dalam rangka meningkatkan kemajuan pendidikan adalah kualitas SDM-nya. Guru menjadi salah satu factor paling penting dalam kemajuan pendidikan. Melalui peran guru yang langsung berhadapan dengan generasi-generasi muda bangsa Indonesia, nantinya akan muncul sosok-sosok pemimpin Indonesia di masa mendatang.
Belum pernah terbayang sebelumnya bagi personil Tim Komunikasi Sosial Ekspedisi NKRI Subkorwil 04/Saumlaki menjadi seorang guru yang benar-benar guru. Karena sebelumnya kami hanya sempat menjadi seorang siswa dan mahasiswa yang menerima materi pembelajaran dari seorang guru. Tapi, hal itu sangat berbeda dirasakan saat kami benar-benar menjadi seorang guru. Ya, seorang guru yang memberikan materi pembelajaran kepada seorang siswa.
Pengalaman menjadi guru selama hampir satu bulan di SD Naskat Santo Yoseph Lorwembun, adalah sebuah pengalaman yang tiada terhingga. Kami sangat menikmati saat-saat kami harus berjibaku dengan kondisi siswa yang sangat beragam. Baik beragam dari segi kemampuan berfikir, maupun beragam dari segi kelakuan dan kepribadian antar individu. Kondisi siswa-siswa di lokasi pengajaran, sangatlah berbeda dengan kondisi-kondisi siswa yang sering kami jumpai di sekolah-sekolah yang berada di Pulau Jawa. Sehingga kami pun seringkali harus menahan kesabarang, ketika sedang melakukan pengajaran. Kami pun dituntut untuk benar-benar beradaptasi dengan kondisi siswa yang sedemikian rupa. Akan tetapi, kami merasakan bangga dan bersyukur bisa merasakan langsung bagaimana sulitnya menjadi seorang guru. Apalagi menjadi seorang guru di pelosok negeri ini.
Salah hal yang paling sulit bagi kami selama menjadi guru bantu di seolah ini adalah berhadapan langsung dengan kondisi siswa yang memang memiliki karakter yang cukup keras seperti halnya karakter orang timur. Sehingga tak pelak pun kami beberapa kali harus menangani kondisi seperti ini.
Kami mengajarkan kepada mereka materi pelajaran untuk sekolah dasar. Mulai dari Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan, IPS dan IPA. Seringkali kami juga harus berkoordinasi dengan guru kelas masing-masing, agar materi yang kami ajarkan tidak tumpang tindih dengan materi yang diajarkan oleh guru kelas. Dari sinilah kami mulai begitu dekat dengan para dewan guru SD Naskat Santo Yoseph Lorwembun. Kedekatan kami tidak sebatas kedekatan antara seorang guru dengan seorang tamu dari luar. Akan tetapi lebih dari itu, kedekatan kami layaknya seorang ibu yang sedang membimbing anaknya untuk belajar akan arti kehidupan.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Tidak terasa sudah hampir satu bulan kami menikmati kebersamaan dengan keluarga  besar SD Naskat Santo Yoseph Lorwembun. Dengan begitu, kami pun harus segera bergegas untuk bergeser kembali ke Pos Kotis untuk melanjutkan tugas yang lainnya. Isak tangis mengiringi prosesi perpisahan kami dengan dewan guru SD Naskat Santo Yoseph Lorwembun. Karena sebentar lagi, kebersamaan yang telah terjalin di antara kami dengan pihak guru yang telah terbangun hampir satu bulan harus segera berkahir. “Bukan perpisahanlah yang harus disesali, tapi pertemuanlah yang harus disesali. Karena tanpa adanya pertemuan, perpisahan tidak akan terjadi”, sepenggal kata yang terucap dari salah seorang dewan guru saat prosesi perpisahan kami dengan segenap dewan guru.

Bagi kami, waktu satu bulan belum lah cukup untuk membangkitakn gairah belajar di SD Naskat Santo Yoseph Lorwembun. Masih sedikit yang bisa kami lakukan di sana. Akan tetapi, harapan kami dari yang sedikit itulah nantinya akan melahirkan sesuatu yang besar. Semoga apa yang telah kami baktikan bisa bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Desa Lorwembun. 

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram