25 November 2014



NEGERI KITA SUDAH MERDEKA
(Catatan akhir bulan Tim Komunikasi Sosial Ekspedisi NKRI Subkorwil 04/Saumlaki)
Oleh; Saifudin

Tidak terasa, sudah hampir satu bulan tim Ekspedisi NKRI melaksanakan kegiatan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Hari demi hari telah dilalui dengan segala macam ceritanya. Ada kalanya sedih, senang, susah, serta gembira. Namun, hal itu tidak pernah menciutkan semangat bagi para peserta ekspedisi. Justru dengan hal itulah, peserta ekspedisi semakin terpacu untuk terus berjuang mendarma baktikan tenaga dan pikiran untuk NKRI.

Tim Komunikasi Sosial terdiri dari 23 personil. Terdiri dari 8 personil dari peserta pusat, serta 15 personil dari peserta daerah. Walaupun berasal dari satuan dan unsur yang berbeda-beda, seluruh personil bahu-membahu membentuk tim yang solid. Karena, dengan berbekal kesolidan tim, setiap rencana dan tujuan bisa tercapai dengan kebanggaan.

Usaha untuk membentuk tim yang solid, terkadang juga harus menemui sedikit aral yang melintang. Silang pendapat, emosi diri, serta adanya miss communication menjadi salah satu tantangan tersendiri bagi setiap personil untuk membentuk kesolidan tim. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu hal itu dapat dilewati dengan penuh usaha dan perjuangan. Sehingga, saat ini sudah mulai nampak kesolidan tim. Selain itu, rasa kekeluargaan di antara personil sudah mulai terbentuk.

Awal, kedatangan tim ekspedisi di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Barat sempat diwarnai dengan beberapa ketakutan, mulai dari keterbatasan sinyal sellular sampai dengan ketakutan mahalnya harga kebutuhan hidup di wilayah ini. Namun, semua sudah terjawab seiring berjalannya waktu. Sinyal sellular memiliki layanan dan daya pancar lebih baik dari perkiraan sebelumnya, begitupun dengan harga kebutuhan hidup yang cukup mahal. Akan tetapi, hal itu bisa disiasati dengan cara menghemat pengeluaran serta mengurangi budaya komsumtif disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta.

Berbekal dari petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan ekspedisi pada saat pembekalan peserta di Situlembang Bandung serta petunjuk dari beberapa dinas dan instansi Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Tim Komunikasi Sosial mulai membuat perencanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan di daerah sasaran program. Program dari Tim Komunikasi Sosial terbagi ke dalam 2 aspek yaitu; Aspek Fisik serta aspek non fisik, yang dimanifestasikan dalam bentuk program; Pengajaran wawasan kebangsaan di sekolah, Penyuluhan ketahanan pangan daerah, Penghijauan lahan-lahan kritis, nonton film bersama warga masyarakat, Karya bakti pembersihan lingkungan, Pembangunan sarana sanitasi masyarakat dan lain sebagainya.

Saat melaksanakan kegiatan, tim Komunikasi Sosial haru berjibaku dengan kondisi lapangan yang cukup menantang hal ini kami temui saat tim kami melksanakan kegiatan di Des Atubul Da Kcematan Wertamrian. Lokasi desa yang sangat terpencil memaksa tim kami untuk melewati jalanan berkelok menaiki dan menuruni bukit. Sempat juga beberapa kali kami harus menerobos semak-semak yang menutupi jalan untuk sampai di lokasi kegiatan. Saat akan kembali pulang, kami dihadang hujan yang cukup lebat, sehingga menyebabkan jalanan yang sudah rusak semakin parah. Sontak, mobil yang kami tumpangi pun hasil selip ban. Beberapa usaha untuk mengembalikan posisi mobil ke posisi semula kami lakukan, mulai dari mendorong mobil, sampai menutup jalan dengan batu dan dahan-dahan basah.

Kisah-kisah selama melaksanakan kegiatan di desa-desa tujuan menyisakan banyak sekali keprihatinan mendalam akan nasib anak-anak bangsa. Terutama nasib pendidikan bagi anak-anak bangsa di wilayah-wilayah perbatasan. Kekurangan sarana pembelajaran, terbatasnya akses informasi, serta kurangnya sarana ruang pembelajaran adalah salah satu potret dunia pendidikan di wilayah perbatasan. Tidak jarang pula ada beberapa anak-anak sekolah yang tidak mengetahui para presiden Indonesia. Hal inilah yang menggugah jiwa nasionalisme personil tim Komunikasi Sosial untuk menularkan virus-virus kebangsaan melalui pemberian wawasan kebangsaan bagi anak-anak di daerah-daerah tertinggal.

Potret, keterbatasan sarana penunjang kehidupan masyarakat juga nampak terlihat, ketika tim kami melaksanakan kegiatan di Desa Latdalam Kecamatan Tanimbar Selatan. Bagaimana rasanya di tahun yang serba modern ini, masih ada wilayah yang belum teraliri listrik, sehingga masyarakat di Desa Latdalam harus memakai genset untuk mendapatkan listrik. Itu pun terbatas, hanya dari jam 19.00 sampai 23.00, setalah itu desa kembali gelap tanpa listrik.

Selama hampir kurang lebih satu bulan, tim kami sudah melaksanakan kegiatan di beberapa desa tujuan. Diantaranya adalah; Desa Wersawak, Desa Atubul Da, Desa Lauran, Desa Tumbur, Desa Kabiarat, Desa Wowonda, serta Desa Latdalam dengan menghasilkan beberapa catatan selama kegiatan. Mulai dari catatan pendidikan, kesehatan, lingkungan, sarana dan prasarana penunjang desa, akses informasi dan sebagainya.

Melihat kondisi dan keadaan masyarakat di daerah perbatasan membuat kami semakin bersyukur, bahwa ternyata masih banyak warga Indonesia di daerah perbatasan yang bangga dengan Indonesia. Walaupun, secara kehidupan mereka sangat tertinggal dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Perhatian khusus dari para pemangku kebijakan negeri ini, mutlak dibutuhkan oleh mereka untuk terus melangkah maju.

Dari penelusuran tim, kami juga banyak belajar dari mereka. Bahwa, keterbatasan tidak menghalangi mereka untuk maju, serta memperoleh akses pendidikan yang lebih baik juga mereka tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Para personil tim Komunikasi merasa bangga bisa tergabung dengan Ekspedisi NKRI terutama para personil yang berasal dari perwakilan pusat. Setidaknya kami bisa membuka mata lebih lebar akan Indonesia, baik dari sisi kekurangan mamupun kelebihan. Walaupun banyak sekali catatan-catatan yang diperoleh selama melaksanakan program, tapi “Itulah Indonesia” dengan segala keadaannya.



Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram