Pagi Butaku;
Catatanku untuk
seorang sahabatku
Ku lafalkan kisah alam bawah sadarku
Untuk temani kisah nyataku di pagi ini
Saat ku beranjak dari peraduanku
Nampaknya, tak kudapatkan lembut sapaan mu
Seperti tempo lalu
Rinai hujan basahi bumiku
Mengingatkanku pada parasmu,
Bukan paras sang kekasih,
Bukan paras sang pujaan hati,
Namun, paras lembut sahabatku
Itulah kau dengan kesederhanaanmu
Mampu jadi tempat bersadandarku
Ku rindu saat kau bersamaku
Ku rindu saat kau bincangkan masa depan
Ku rindu saat kita peduli urusan bangsa
Itulah kau dengan segala tabiatmu
Bawaku nikmati hidup ini
Bawaku salami lautan penuh iri
Walau terkadang hidup tak selalu ramah dengan jiwa ini
Namun, semangatku tak akan pernah mati
Semarang, 8 Januari 2012
0 comment:
Post a Comment