Gerimis Pagi Ini
Ku ayunkan langkahku pagi ini
Menerjang dinginnya jalanan ibukota
Nampak, di atas ubun-ubunku langit
menarikan irama kesedihan
Mendung membawakan luka lamaku
Seketikan ku tertegun, saat wajahmu
terselip diantara pekatnya langit dan mendung
Gerimis pagi ini basahi cakrawala yang
mulai mengering
Sekarang, atau selamanya
Hanya ada aku dan dirimu
Langit dan mendung
Seakan berikan tanda dusta
Bukan tanda cinta kau dan aku
Kendal, 20/02/2013
Jl. Kyai Gembyang No. 1 Kendal
Sang Sungkan
Sungkanku,
Datang menghampiriku lagi,
Sudah hampir lupa diriku, untuk mengingat
kapan terakhir kalinya dia datang padaku
Nampaknya, napasnyaterdengar tergopoh-gopoh,
mendayu-dayu
Menerbangkan asaku sampai menyembul nirwana
Menyembul melewati sela-sela kuasa Tuhan
Hari ini, dengan kesahajaannya
Sang sungkan menghampiriku
Menundukkan pandanganku ke bumi Tuhanku
Kendal, 21-02-2013
Tak (lagi) Mesra
Siangku ini terasa berbeda
Kau bersitkan sejuta harap
Lewat lekukan senyum indahmu
Panasnya bumi ini, tak terasa panas
Saat ku ucapkan kata itu
Bukan kata (mesra)
Bukan kata (sayang)
Apalagi kata (cinta)
Bagiku itu terlalu mengada-ada
Cukuplah itu menjadi kata penyambung rindu
Rindu yang telah lama tersembunyi di balik
jarak antara aku dan kamu
Semarang, 25-02-2013
0 comment:
Post a Comment