01 August 2012


IRONI, DI BALIK NEGERI AGRARIA ?
Oleh : Saifudin*

Indonesia adalah negeri dengan jumlah pulau terbanyak di dunia. Indonesia juga masuk dalam jajaran 5 besar Negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tidak hanya itu Indonesiapun didapuk berada pada peringkat ke-6 terbesar diantara negara-negara berkembang dan ke-5 tercepat dalam pertumbuhan di antara negara-negara G20 pada 2010, Indonesia tidak dapat disangsikan lagi merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Melihat data tesebut bisa dikatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang luar biasa perkembangannya.

Namun, yang memprihatinkan sekarang adalah Indoensia yang katanya sebagai Negara agraris ternyata kalang kabut menanggapi isu kenaikan kedelai di Amerika. Sungguh riskan jika melihat status Indonesia sebagai Negara agraris yang seharusnya menjadi kiblat pertanian dunia justru ikut-ikutan kebakaran jenggot.

Dengan luas lahan panen kedelai lebih dari 660 ribu M2  seharusnya Indonesia mapu untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri tanpa harus mengimpor dari luar negeri. Kebijakan pemerintah yang mewacanakan akan menaikkan harga kedelai semakin membuat geram masyarakat Indonesia pada umumnya dan para produsen tahu maupun tempe pada umumnya karena kedelai menjadi bahan pokok perputaran industri ini.

Ketika disinggung masalah pengelolaan lahan panen di Indonesia. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Rusman Heriawan memperingatkan adanya penyusutan luas panen lahan padi nasional. Tahun ini saja terjadi penyusutan seluas 12,63 ribu hektar atau 0,1% total luas lahan. Secara keseluruhan, lahan pertanian di Indonesia berkurang 27 ribu hektar pertahun. Sehingga, penurunan luas panen tidak hanya terjadi pada padi, tetapi juga pada komoditas lainnya, seperti kedelai. Meskipun ada penyusutan luas panen, produksi gabah masih mampu mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini mungkin karena adanya penggunaan pupuk atau bibit unggul sehingga produksi gabah perhektarnya menjadi naik (Media Indonesia, 2/7/10).

Akan tetapi melihat dari adanya kelebihan konsumsi kedelai masyarakat Indonesia yang mencapai lebih dari 25 Juta ton kedelai setiap tahunnya. Hal ini menjadikan defisit kedelai dalam negeri. Jika para petani kedelai Indonesia hanya mampu untuk memproduksi 600 ribu ton kedelai pertahun, secara otomatis Negara kita mengimpor kedelai dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri.

Menyikapi kenyataan ini, bahwa harga kedelai dunia melambung tinggi serta adanya kebutuhan kedelai dalam negeri yang begitu besar. Pemerintah mewacanakan akan membebaskan biaya pajak masuk kedelai impor ke dalam negeri, agar harga kedelai di dalam negeri bisa stabil. Melihat hingga saat ini harga kedelai sudah mencapai angka 8.000 per kilonya yang sebelumnya berkisar 6.000 per kilonya. Namun, konsekuensi yang harus diterima jika pemerintah memang benar-benar membebaskan biaya pajak masuk kedelai impor., Indonesia bersiap-siap untuk dibanjiri kedelai impor dari luar negeri.

Sungguh kondisi yang sulit bagi pemerintah dan rakyat Indonesia pada umumnya. Dari kementrian pertanian (kementan), kiranya perlu untuk meningkatkan swasembada pangan dalam negeri, yang pada hal ini perlu adanya peningkatan produksi kedelai dalam negeri. Memang hal ini sudah pernah terjadi pada decade 90-an saat orde baru masih berkuasa dan setidaknya program swasembada pangan di masa orde baru perlu digalakkan guna menekan ­imporisasi bahan pangan dari luar negeri. Sunggu tragis jika Indonesia yang dahulu dikenal bangsa yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangannya, kini justru Indonesia menjadi Negara importer kebutuhan pangannya. Melihat luasnya potensi lahan pertanian yang dapat dimaksimalkan penggunaannya.

*Mahasiswa Jur. KPI Fak. Dakwah Anggota Organisasi Pergerakan Mahasiswa IAIN Walisongo



0 comment:

Post a Comment

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Random Post

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram