#dalam kesendirian, menanti sebuah perasaan yang tak tahu kemana akhir dari jalan tujuan ini.
Ku Tatap Langit Senja, Ku sampaikan Kekagumanku pada Sang Tuhan |
"Put, sudahkah kau sadar dalam lamunanmu nak ???" bisikan suara, yang menyerupai suara ibuku. Sontak akupu kaget sembari mencari sumber suara tersebut. "Buk, itukah kau yang berujar kepadaku?" Sahutku lirih sambil melihat sekelilingku.
Ketika ku ingat sosok ibu di rumah. Hati ini terasa tersayat-sayat, rasa iba dan kasihan seolah-olah selalu membayangiku. Sosok ibu yang tegar serta pantang menterah untuk memperjuangkan masa depan putranya.
"Terima kasih ibu atas kasih sayang dan pengorbananmu selama ini"
Seketika tangispun tak bisa tertahan lagi.....
Ibu
Kau ajarkanku kehidupan,
Kau ajarkanku sebuah realitas,
Kau bagaikan inspirasi pagi,
Kau bagaikan Pelitaku di saatku sedang tersesat
Tak pernah kau mengeluh di depanku
Tak pernah kau lelah membimbingku
Hingga ku sadar akan makna pengorbananmu.
Aku pernah merasa sedih bu,
Ketika ku tahu,
Bentuk perhatian para ibu yang berbeda terhadap anak-anaknya
Dibanding dengan betuk perhatianmu kepadaku.
Sempatku ku terjatuh dan terpukul dengan itu semua,
Tapi, mungkin Tuhan mendengar keluhanku
Hingga akhirnya Tuhan membukakkan kepekaanku terhadapmu
Dibalik perbedaan itu,
Ku temukan sesuatu yang berbeda
dan Ku bersyukur pada Tuhanku
Karena ku menjadi orang yang dilahirkan dari rahimmu ibu...
bukan Rahim siapapun
#elf, 8 Oktober 2012 03.20 PM
Rinai rasaku kepadamu takkan pernah pudar,
biarlah waktu yang akan menuntun jalanku bu,
ku dambakan sejuta do'amu untukku ibu.
Akupun berdo'a kepada Tuhanku, "Semoga Tuhan mengirimkanku sosok perempuan yang seperti ibuku untuk menemani har-hariku kelak agar ku mampu belajar akan kehidupan yang kejam ini, namun penuh dengan keindahan".
"Do'akan anakmu ini ibu, semoga kelak ku mampu berikan senyuman bahagian untukmu ibu"
"Semoga ku temukan sosok perempuan yang mampu menerimaku dan memahamiku apa adanya"
0 comment:
Post a Comment