23 May 2012

PERJUMPAAN ITU
Oleh : saifudin elf
Suasana pagi ini terasa berbeda dengan hari-hari yang dulu, sang mentari malu-malu untuk menampakkan kegagahannya, suara kicau burung saling sahut menyahut menimbulkan irama merdu penyejuk hati. Tidak tahu kenapa hati ini terasa nyaman setelah sempat dijejali dengan rutinitas kegiatan yang seabreg. Mungkin ini anugrah yang Tuhan berikan, karena aku yakin dibalik kesusahan pasti sebuah keindahan. Segera saja aku bergegas untuk membuka buku leketronikku, spontan aku langsung menorehkan kata-kata perwakilan jiwa dalam rangkain baris demi baris gabungan kalimat. Kucoba setenang mungkin untuk merefleksikan kejadian-kejadian kemarin, yang masih membekas betul dalam otak ini. Aku kembali teringat dengan rekan-rekan seperjuanganku dalam menempuh studi yang sama namun beda tempat, sedang apa kiranya mereka sekarang ? Padahal baru saja kemarin aku pernah bersama mereka dalam satu ruangan. Kita mencoba merangkai mimpi bersama membuat sebuah gagasan indah untuk kehidupan kami kelak. Kini, semua itu sudah sirna. Mungkin ini suratan takdir yang telah Tuhan gariskan untuk kami. Setiap perjumpaan pasti aka nada perpisahan. Namun, aku senang sempat bertemu dengan rekan-rekanku itu, dan akupun sempat menjamu mereka dengan segala keterbatasan. Tapi sebuah kebanggaan tersendiri buatku, karena rekan-rekan studiku npernah singgah di peraduanku mencari ilmu. Tak ada kata yang mampu ku ucap kecuali syukur kepada Tuhan dan Thanks banget buat rekan-rekanku dari luar sana. Asa kami yang begitu tinggi tak mampu terlukis dengan sajian alam ini. Jarak yang memisahkan kami tidak akan menjadi penghalang bagi kami utnuk terus bersama mengukir mimpi bersama untuk sebuah perubahan hidup. Aku salut dengan rekanku yang dari Pontianak jauh sekali menempuh perjalanan hanya untuk menyambangi peraduanku mencari ilmu. Tak ada permintaan yang berlebihan dari mereka, hanya senyum manis yang mereka dambakan dari aku. Rasa takjub spontan datang dari memori panjangku ini, senyumannya, kata-katanya dan siluetnya masih sangat jelas tergambar dalam memoriku. Dibalik rasa senang dan takjub akan rekanku yang itu. Ketika diingat kembali ada secerca luka yang pernah tergores di hatiku, mungkin ini karena ada sebagian rekanku yang mengira bahwa ini adalah rumahnya, jadi mau apa saja ya,, terserah aku dong. Ketika mendengar kata-kata itu terucap dari rekanku yang lain, rasa-rasanya tangan ini ingin menghujamkan sentuhan kasar di wajahnya. Tapi aku tak boleh bertindak seperti itu. Walaupun bagaimana mereka adalah tamu-tamuku serta rekan-rekanku mencari ilmu. Aku sempat tidak terima dengan tingkah laku rekanku yang satu ini. Apa salah aku dengan dia ? mengapa dia tak hargai aku ?. tak ingatkan dia ketika aku bertolak untuk menyambangi tempat mereka apa yang sudah aku korbankan ? dan deperti apa sikapku ketika di tempat dia ? Hanya rasa hormat serta patuh kepada tuan rumah yang aku nampakkan. Tidak habis fikir aku, kecewa dibuatnya. Bagiku, yang lalu biarlah berlalu. Tuhan pasti tahu apa yang sedang aku rasakan. Tuhanpun tahu apa yang sudah aku lakukan serta usaha yang ku curahkan untuk mereka. Semoga tuhan memberikan sesuatu yang akan indah pada waktunya. Hehehe..

0 comment:

Post a Comment

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Random Post

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram