16 August 2012

Di balik Pemaknaan Ritual Mudik
Oleh : Saifudin*

Bulan ramadhan hampir memasuki penghujung waktu. Ramadhan segera berlalu dan hari raya Idul Fitri segera menghampiri. Dengan berbagai kegiatan dan tradisi, umat muslim bersuka ria menyambut datangnya hari kemenangan. Tak terkecuali bagi masyarakat yang merantau di kota orang ikut ambil bagian dalam penyambutan Idul Fitri. Tapi yang membedakan hanyalah tradisi Mudik para perantau menuju kampong halaman masing-masing.



  Mudik adalah kegiatan perantau/ pekerja migran untuk kembali ke kampung halamannya. Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan misalnya menjelang Lebaran. Pada saat itulah ada kesempatan untuk berkumpul dengan sanak saudara yang tersebar di perantauan, selain tentunya juga sowan dengan orang tua. Tradisi mudik hanya ada di Indonesia.

Berbagai usaha dan persiapan dilakukan sedemikian rupa oleh para perantau untuk melakukan kembali ke kampung halaman. Maklum saja, moment idul fitri adalah moment yang sangat pas untuk berkumpul dengan sanak saudara setelah sekian lama tidak bertemu.

Melihat fenomena mudik, memang sungguh fenomena yang sangat unik. Karena mudik hanya terjadi di Indonesia dan seolah-olah itu menjadi sebuah budaya tersendiri di kalangan para perantau. Memang tidak ada sebuah norma maupun hukum yang mengatur mudik sampai ke dalam sebuah aturan yang baku. Namun, masyarakat perantau menganggap bahwa mudik wajib dilakukan tiap tahunnya.

Hingga banyak masyarakat perantau melakukan berbagai macam usaha untuk bisa mudik ke kampong halaman. Kiranya mudik bukan hanya buat masyarakat muslim. Melainkan buat semua masyarakat non muslim juga kerapa memanfaatkan moment libur hari raya untuk mengunjungi keluarga di kampong halaman masing-masing.

Genggap gempita ritual mudik, telah menimbulkan berbagai macam peristiwa yang mewarnai ritual mudik itu sendiri. Mulai dari serba-serbi pemilihan angkutan menuju kampung halaman maisng-masing. Pernak-pernik oleh-oleh dari kota untuk dibawa ke kampong. Sampai peristiwa-peristiwa tragis yang dialami para pemudik di jalanan, baik jalan darat, laut maupun udara.

Kecelakaan yang paling banyak merenggut nyawa para pemudik, adalah perjalanan darat. Hal ini disebabkan oleh volume kendaraan yang memadati setiap jalan protokoler pulau jawa. Antusiasme para pemudik menjadi dalah satu penyebab padatnya jalanan. Selain karena padatnya volume kendaraan, tingkat konsentrasi para pengemudi, baik bis, truk, mobil pribadi sampai kendaraan bermotor juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan di jalan darat.

Mudik sebagai salah satu kegiatan perantau menuju kampong halaman masing-masing perlu adanya reinterpretasi ulang makna mudik. Sehingga ritual mudik tidak disalah artikan. Namun, mudik akan berubah menjadi seluah ritual untuk menyambung ukhuwar silaturrahmi dengan masyarakat tempatnya berasal. Perlu juga adanya persiapan yang matang dalam berbagai hal. Pastinya hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak-dampak negative dari prosesi ritual mudik setiap tahunnya. Selain dari para pemudik, pemerintahpun ikut ambil bagian dalam penyediaan sarana dan prasarana untuk mendukung serta memperlancar kegiatan mudik setiap tahunnya.

Perlu adanya peningkatan pelayan public oleh pemerintah. Terutama dengan penyediaan mode transportasi alternative maupun pilihan dengan biaya yang terjangkau bagi para pemudik. Sehingga para pemudik tidak hanya terpaku dalam satu mode transportasi saja. Akan tetapi bisa memilih mode transportasi yang lain.






Harapan terkahir pastinya tidak adanya penumpukan pemudik di salah satu tempat pemberhentian angkutan. Tidak ada pemudik yang terlantar, lantaran tidak kegian tiket. Jika sudah terjadi hal yang demikian pemerintah harus sigap menanggapi setiap simpul-simpul kendala yang ada dalam pelaksanaan mudik. Jika, semua sudah bisa berjalan bersinergi dengan baik, antar komponen. Maka, ketertiban, keamanan dan kenyamanan dalam pelaksaan ritual mudik bukan sekedar lagi impian, tapi bisa menjadi kenyataan.

*pemerhati budaya dan anggota organisasi pergerakan mahasiswa IAIN Walisongo Semarang



2 comments:

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram