13 November 2012


Keretaku, Kereta Kita Tapi bukan Keretamu

 Sebuah Catatan Perjalanan, stasiun Poncol-stasiun Senen.
Jum’at malam pada minggu kedua bulan November. Kebetulan aku melakukan perjalanan ke Jakarta untuk yang kedua kalinya dengan menggunakan jasa transportasi kereta api. Aku sudah jauh-jauh memesan tiket kereta api. Tertulis di tiket, pemberangkatannya tanggal 9 Nopember 2012 pulul 19.05.
Waktu, di hp ku sudah menunjukkan pukul 18.24. akupun bergegas menuju ke stasiun. Diperjaalan aku bertemu dengan kemacetan yang terjadi di beberapa ruas jalanan kota Semarang. Saat itu aku takut kalau nanti smpai ketinggalan kereta. Ku pacu sepeda motorku kencang-kencang, agar aku bisa sampai di stasiun sebelum jam 19.00.
Alhamdulillah, aku sampai di stasiun sebelum jam 19.00. langsung saja ku masuki peron stasiun, kemudian ku cari kereta api Tawang Jaya tujuan stasiun Senen yang berada di jalur 2. Kemudian segera ku cari juga nomer gerbong, dan aku pun bertanya pada seorang bapak, “Bapak gerbong nomer 3 sebelah mana yah?” tanyaku tergesa-gesa. “depannya gerbong saya mas” jawabnya singkat. Tanpa pikir panjang aku langsung menuju ke depan gerbong yang ditunjukkan bapak tadi.
Insiden itu berawal dari sini, aku tak mengecek kembali apakah gerbong yang aku masuki sudah benar gerbong nomer 3 atau bukan. Segera ku cari tempet duduk kosong. Kemudian kutunggu keretanya berjalan. Seorang pria datang kemudian duduk di sampingku. Kalau tidak salah lelaki itu adalah salah satu pegawai di Jasa Raharja yang akan balik ke rumahnya di daerah pekalongan. Kita sempat terlibat perbincangan ringan.
Dua jam sudah waktu yang mengiringi perjalananku yang membewaku bersama kerataku berhenti di stasiun Pekalongan. Sebelum sampai di stasiun Pekalongan, kerretaku berhenti di stasiun Batang, dan kuingat kembali ada beberapa ibu-ibu dan anaknya yang masuk ke gerbongku kemudian duduk di depan saya. Sesampainya di stasiun Pekalongan, bapak yang duduk di sebelah saya sejak dari stasiun Poncol, berpamitan kepada saya karena beliau sudah sampai di stasiun tujuan.
Setelah lelaki di sampingku turun di stasiun sebelumnya. Tibalah di stasiun selanjutnya (tapi aku lupa stasiun mana tepatnya). Serombongan prang juga datang menghampiri tempat dudukku yang ternyata salah nomor. Tak kira aku sudah masuk di gerbong nomer 3, eh ternyata aku masuk di gerbong nomer 4. Sempat aku bersitegang dengan ibu-ibu di sampingku dan panwal KA. Tiket keretakupun diperiksa, dan ternyata aku salah masuk gerbong. Saat itu perasaanku begitu emosi. Kalau saja bukan ibu-ibuk yang bikin emosi, udah jadi seperti apa?.
Dengan sangat terpaks aku menuju ke gerbong nomer 3 sesuai dengan tiket keretaku. Ku cari tempat duduk yang masih kosong di gerbong 3. Dan akhirnya ku temukan tempat duduk kosong, di sampaing ibu-ibu yang lagi tidur, di depannya ada bapa dengan anaknya. Aku pun duduk di sebeleh ibu-bu yang lagi tidur itu. Ku jalani sisa perjalanan yang masih panjang tersebut, dengan hati yang agak mangkel.
Waktu itu aku kesal setengah mati, emang dia pikir dia siapa? Emang dia aja yang punya tiket? Emang dia saja yang butuh tempat nyaman? Aku juga kali, please don’t disturb me. Aahhh…
Tapi yah sudahlah, lagipula aku juga salah, pake salah masuk gerbong lagi. Walaupun di lain sisi aku juga mangkel. Biarkan perjalan kemarin jadi pelajaran buatku.
Aku sampai di stasiun senen pukul 02.54 (kalau tidak salah). Suasanan malam di stasiun senen membuatkau agak sedikit phobia. Maklum saja waktu itu aku sendirian melakukan perjalanan kereta sendirian, tanpa seorang pun teman menemaniku. Sambil menunggu jam 05.00 pagi buat naik busway menuju bilangan Jagakarsa Jakarta selatan. Aku berbincang panjang dengan bapak-bapak yang baru saja pulang dari daerah Gombong Kebumen Jawa tengah. Banyak hal yang kami bincangkan. Hehehe… lumayan ada teman ngobrol, daripada bengong sendiri di stasiun yang sedikit agak serem.

Jakarta, 10 Nopember 2012 Kelurahan Jagakarsa.
Semarang, 13 Nopember 2012 Kelurahan Tambakaji


0 comment:

Post a Comment

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram