Penaku, Aku Lali
ik Je
Oleh: Saifudin
Ah, lama sekali ternyata aku tak lagi
bercumbu dengan penaku. Dalam ingatanku, masih jelas tergambar bagaimana
terakhir ku cumbu penaku. Yah, waktu itu 13 Maret 2013 selepas diriku pulang
dalam pengembaraan panjang dalam untuk bercengkrama dengan alam sang Tuhan.
Hargo Dumilah 3256 Mdpl, sebagai puncak tertinggi gunung Lawu telah berikanku
semangat untuk kembali menyusuri alam ciptaan Tuhan.
Tak terasa sudah sebulan yang lalu
peristiwa bersejarah itu aku alami. Kini, setelah ku berdiri dengan kaki yang
belum kuat ini. Inginku tuangkan kembali kata penuh makna untuk menyambung
kerinduanku pada catatanku tempo lalu. “Put, kamu sudah buat bahan
presentasi proposal penelitian besok”. Sapa salah seorang kawanku dengan
penuh kehangatan.
Aha..!!! Hampir saja aku lupa dengan
proposal penelitianku. Ternyata sudah harus ku presentasikan besok. Ini bukan
masalah janji yang diberikan dari penelitian tersbut. Tapi, hanya sebatas
pengalaman yang aku inginan dari perjalanan proses itu. Dengan masih menyisakan
beberapa tugas yang musti aku kerjakan. belum lagi kesibukanku beraktifitas di
beberapa sector organisasi, semakin menenggelamkanku dalam buaian indah
aktifitas keseharianku. Kalo saja penaku bisa berbicara, mungkin kata-kata ini
yang akan aku dengarkan dari penaku, “Tuan, mengapa kau tak lagi mencumbuku?
Sudah terlalu sibukkah kau dengan dirimu sendiri? Kapan kau akan kembali
berbagi kisahmu dengan kawan-kawanmu?”.
“What’s Up With Me, kemana jiwaku yang dulu
bro”. apa yang baru saja aku katakana bro. tak selayaknya
aku seperti ini. Yah, berbekal kata sapaan dari salah seorang kawanku. Aku kembali
ingat dengan jiwaku yang sempat terselip diantara antifitas harianku. “Thanks
Guys”, atas sapaanmu tempo lalu.
Segera setelah tadi malam ku selesaikan
beberapa tugasku. Mulai dari membuat design dari Dosen, yang hampir 2 hari belum
juga cocok dengan selera Dosenku tadi. Hingga meng-clear-kan
administrasi persiapan kegiatan sabtu esok. Hingga tugasku menggawangi pementasan
teater dalam komunitasku. Ah, tubuhku tergopoh memandang hari esok.
Dengan kondisi tubuh yang sudah sedemikian
rupa segera ku sibakkan selimut yang ada di dalam kamar kostku. Dengan gontai
ku selesaikan beberapa tugasku di malam itu. Hingga malam memaksaku untuk
segera merebahkan tubuh yang telah lelah ini.
Jam di handphone ku telah
menunjukkan jam 7 pagi. Saat ku mulai melanjutkan proses penyelesaian administrasi
kegiatan buat esok hari. Hampir saja aku lupa untuk kedua kalinya. Yah,
ternyata jam 8 nanti, aku harus sudah berada di ruang ujian proposal
penelitian. Padahal, kemarin belum sempat ku selesaikan bahan presentasi proposal
penelitianku tersbut. Alamak !!! aku musti putar otak untuk menghadapi
kondisiku pagi tadi.
Dengan berbekal computer jinjingku, dan
arsip proposal penelitianku. Ku buatlah bahan presentasi proposal secara
sederhana. Dengan harapan ku rengkuh hasil maksimalku, hehehe.
Hingga ku selesaikan tulisan ini, ternyata
aku masih betah duduk di ruangan tempat ujian proposal penelitianku. Tak ada do’a
yang seindah “Ya, Allah ijinkah hamba untuk terus berporeses dalam duniaMu,
serta ijinkanlah hamba untuk terus melangkah. Semoga kau memberikanku
kesuksesan untuk setiap langkahku”.
Dan yang terpenting dari hari ini adalah,
keberuntungan bagiku saat kembali ku cumbu penaku. Penaku yang telah lama
menyimpan kerinduannya pada setiap curahanku. Penaku yang tak pernah lelah
menjadi saksi dalam setiap sejarah tulisanku. Semoga kau tetap sudi untuk
menjadi temanku dalam menitihkan setiap butiran kata menjadi sebuah lautan kata
penuh makna.
Semarang, 11 April 2013
0 comment:
Post a Comment