09 March 2011

DAKWAH MELALUI MEDIA VIRTUAL
 oleh : Saifudin

Perkembangan zaman (era) yang begitu pesat seperti yang terjadi pada saat ini, memaksa setiap orang untuk terus mengikutinya. Oleh sebagian orang, era ini disebut dengan globalisasi. Era globalisasi yaitu setiap apa yang berkembang di sebagian Negara (trend, mode, life style, sampai produk teknologi) menjadi sebuah keniscayaan untuk diterima oleh semua elemen masyarakat di belahan dunia manapun tanpa terkecuali, tidak memandang suku, ras dan pangkat. Namun anehnya perkembangan era seperti sekarang ini tidak disertai dengan perkembangan akhlak dan budi pekerti yang baik pula. Sehingga menimbulkan suatu dilema bagi sebagian orang, terutama kaum muslim.

Berbagai macam trend, budaya, life style, mode sampai produk teknologi kini merambah semua elemen masyarakat di semua belahan dunia. Hal ini menimbulkan problematika baru di kalangan pemerintahan Indonesia. Di saat pemerintah sedang gencar-gencarnya meneriakkan slogan “Cintailah Produk dalam Negeri”, justru beribu arus globalisasi masuk ke dalam negeri. Banyak warga Negara kita yang lebih bangga menggunakan produk luar negeri ketimbang produk dalam negeri. Banyak pula orang yang bangga ketika bisa berpenampilan seperti ala penampilan orang barat. Na’udzubillah, sepertinya istilah westernisasi bukanlah sebuah isapan jempol belaka namun sedah menggejala bagaikan virus yang sulit untuk dimusnahkan. Pemerintah seolah tidak mampu untuk menghalau semua itu. Adakah usaha yang dilakukan pemerintahan kita ???

Sebagai kaum terpelajar, seharusnya kita menjadi generasi yang bisa mendarmakan bakti untuk bumi pertiwi kita ini. Mahasiswa yang dielu-elukan sebagai agent social of change, harus mampu menjadi mitra pemerintah untuk memfilter setiap arus perubahan yang masuk ke dalam negeri kita tercinta ini. Harus mampu memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Sehingga rakyat kita tidak begitu saja menerima setiap pengaruh yang datang.

Era globalisasi memang tidak dapat dihindari, karena ini merupakan sebuah keniscayaan. Namun harus ada pula usaha yang dilakukan untuk menanggulangi efek yang buruk. Salah satunya yaitu memanfaatkan salah satu produk dari globalisasi yaitu internet (international networking). Melalui internet seseorang bisa menjadi missionaries Islam, yaitu dengan menjadi da’i virtual. Mempublikasikan syia’ar-syi’ar Islam melalui internet dirasa sebagai salah satu alternative yang bisa dilakukan. Seorang da’i virtual dimudahkan dengan media internet ini. Karena tidak perlu mengeluarkan suara yang keras agar para pendengar (mad’u) memahami pesan dakwah yang disampaikan, tidak perlu mendatangi tempat mad’u yang hendak dituju, dan tidak perlu menggunakan ekpspresi yang berlebihan agar mad’u memperhatikan. Cukup dengan menyampaikan pesan dakwah melalui tulisan yang diposting ke dalam halaman website, dengan sedikit variasi pada website dan bila perlu diberi sedikit ilustrasi ataupun animasi untuk mendukung pesan dakwah yang hendak disampaikan. Tidak perlu tenaga ekstra untuk membuat seperti ini. Yang dibutuhkan hanyalah kekreatifan dan kecermatan  si da’i virtual hingga bisa menghasilkan pesan dakwah yang menarik.

Kegiatan dakwah merupakan sebuah kegiatan menyeru manusia kepada ajaran Islam, atau dapat dikatakan sebagai sebuah proses islamisasi. Dalam proses ini seorang da’i dituntut untuk mempunnyai skill yang mumpuni agar kegiatan dakwah bisa mencapai tujuan ideal yang diinginkan. Dewasa ini kaum da’i sedang diguncang banyak isu, yaitu adanya beberapa da’i amplop yang banyak beroperasi di sektar kita. Hal ini juga menjadi ancaman tersendiri bagi bersihnya image para da’i.

Bagaimanakah cara dakwah melalui media virtual ????








Oval: Mad’u
(objek Dakwah)







1.     Da’i membuat
Pesan dakwah yang hendak disampaikan
2.        Pesan dakwah diposting dalam website
3.        Mad’u menerima pesan dakwah



Pertama yang harus dilakukan oleh da’i adalah membuat sebuah pesan dakwah yang ingin disampaikan. Kedua, setelah pesan dakwah selesai kemudian menyampaikan pesan dakwah melalui sebuah media yang pada kesempatan kali ini menggunakan internet. Ketiga pesan dakwah tersebut disampaikan kepada mad’u (objek dakwah). Sehingga nantinya pesan dakwah tersebut akan diteriam oleh mad’u yang bermacam-macam jenisnya, yang kemudian akan dipahami tanpa terikat ruang dan waktu.

Bandingkan saja efektifitas berdakwah secara langsung dengan berdakwah melalui media virtual (internet). Ketiaka seorang da’i berdakwah secara langsung, hanya orang-orang yang dating saja yang bisa menerima pesan dakwah yang disampaikan, namun ketika da’i virtual memposting pesan dakwahnya melalui website di internet berapa banyak yang bisa mengakses, membuka, membaca sampai mengunduh pesan dakwah yang disampaikan, banyak orang yang bisa menikmati serta belajar dari pesan dakwah yang disampauikan itu. Luar biasa.

Dakwah dengan menggunakan media internet bisa dilakukan oleh setiap orang. Baik orang yang nerfuse, sering merasa grogi, gagap, ataupu orang bisu sekalipun. Menagapa demikian ???? Karena banyak orang yang mempunnyai anggapan bahwa seorang da’i harus bisa berbicara di depan khalayak ramai, harus mempunnyai gaya bicara yang baik, mempunnyai metode yang baik pula. Akan tetapi ketika berdakwah melalui internet setiap orang bisa melakukannya. Hal ini disebabkan karena berdakwah melalui internet hanya perlu mempunnyai kemauan untuk mengutarakan misi dakwahnya baik melalui tulisan ataupun gambar animasi. Tidak perlu harus mempunnyai kemampuan untuk berbicara di depan khalayak.

Mahasiswa sebagai seorang generasi penerus bangsa, yang diharap bisa menjadi mesinpenggerak menuju sebuah perubahan yang lebih baik, harus mampu untuk menjadi barisan terdepan dalam memerangi globalisasi yang semakin gencar masuk ke dalam bumi pertiwi kita ini. Memilah-milah setiap arus yang baik dan buruk, dan nantinya akan memberikan contoh kepada yang lain, bahwa mahasiswa tidak terpengaruh oleh pengaruh arus globalisasi. Semangat untuk menuju perubahan yang lebih baik. Mari kibarkan panji-panji Islam untuk menegakkan NKRI (Negara kesatuan Republik Indonesia) tercinta.

0 comment:

Post a Comment

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram