27 August 2012


TRADISI ITU BERNAMA RIYOYO*

“Indahnya jalinan silaturrahmi, jika kita bisa sling berbagi”
“Tak akan ada perselisihan, jika kita saling bertoleransi”
“Nikmatnya sebuah kehidupan, jika kita bisa hidup rukun berdampingan”
“Tak aka nada iri dan dnegki, jika kita saling mengerti dan memahami” (elf syair)

(Galih, 26 Agustus 2012). Ada sebuah catatan tradisi yang hampir saja saya lupakan, ketika aku berada di kampong halamanku. Kampungku berada di gang buntu yang berada di desa Galih dan masuk dalam wilayah kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Sekitar 15 KM arah barat daya Kota Kendal, serta berjarak kurang lebih 33 KM arah barat Kota Semarang.

Untung saja, di akhir liburan Lebaran ini, aku sempat mengikuti prosesi adat dan tradisi yang selama ini terus dilestarikan oleh masyarakat di kampungku.

Tradisi ini biasanya dilakukan pada saat hari raya Islam, yaitu di hari raya ‘idul fitri tanggal 1 syawal, hari raya ‘idul adha pada tanggal 10 Dzulhijjah, serta hari raya ketupat (atau masyarakat kampungku sering menyebutkan dengan istilah bodho syawal) 1 minggu setelah hari raya ‘idul fitri.

Pada moment inilah masyarakat di kampungku biasa mengadakan tradisi Riyoyo. Riyoyo merupakan tradisi makan bersama dengan saling bertukar makanan satu dengan yang lainnya. Dalam tradisi riyoyo juga terdapat pembacaan Tahlil untuk arwah leluhur sebagai salah satu rangkaian tradisi yang masih terus dipertahankan.

Tradisi riyoyo ini biasanya dilakukan pagi hari, sekitar pukul enam pagi. Lelaki dewasa kampungku pada pagi hari sudah berduyun-duyun untuk memadati mushola kampong. Dengan membawa lontong, lepet, opor ayam, bahkan ada yang bawa krupuk, buah-buahan serta makanan yang lain yang turut meramaikan tradisi riyoyo tiap tahunnya. Setelah sampai di mushola semua makanan itu diletakkan di tengah-tengah para hadirin yang telah duduk membentuk lingkaran.

Di awal prosesi, dibacakan tahlil untuk arwah para leluhur. Setelah pembacaan selesai dilanjut do’a, dan setelah do’a para hadirin bersegera untuk menghampiri sajian masakan yang telah tersaji yang dibawa oleh para lelaki dewasa. Tradisi ini biasa dilakukan oleh kaum lelaki. Suasana kekrabanpun mulai terasa tatkala semua hadirin mengambil masakan yang sudah tersaji, tidak ada pilih-memilih makanan, tak peduli siapa yang membawa makanan itu. Semua segera bersantap.

Setiap hadirin yang datang pasti mendapat makanan yang dibawa orang lain, maklum saja. Namanya juga tukaran makanan. Misalnya si A mendapat makanan yang dibawa si D, dan si C mendapat makanan yang dibawa si E. Tidak ada sesuatu apapun yang disembunyikan. Semua hadirin mendapatkan jatah makanan satu-persatu. Tak heran jika tradisi ini, terus dipertahankan oleh masyarakat kampungku.

Ketika dianalisis lebih menjauh, tradisi ini mengajarkan kepada masyarakat untuk saling berbagai tanpa melihat siapa yang berbagi, siapa yang akan diberi. Karena pada dasarnya semua manusia itu sama di mata Allah, yang membedakan hanyalah tingkat ketqwaan seseorang di hadapan Allah.

Karena, itulah tradisi riyoyo selalu dipertahankan oleh masyarakt kampungku. Semua tumpah ruah dan larut dalam kebersamaan saat prosesi tradisi riyoyo ini. Ada sebuah kerinduan tersendiri di hati saya, saat tidak berada di kampong halaman. Rindu akan suasana kampong, keramahan warga kampong, serta berbagai macam tradisi yang masih terus dipertahankan salah satunya tradisi riyoyo. (ipud)

* Liputan oleh            : Saifudin elf
   Saat Libur Lebaran ‘idul fitri 1433 H
   Di kampung halamanku

0 comment:

Post a Comment

Welcome

Selamat Datang,
Selamat berkunjung di webblog milik Saifudin Elf, sebuah catatan sederhana dari sebuah proses dinamika berfikir, merangkai, dan menyusun kata.
"tak ada sejarah yang terukir tanpa tulisan, tak ada dokumentasi seindah lukisan Tuhan"
dengan motto tersebut, ku coba untuk menuangkan segala hasil pemikiran, jejak kaki, dan perjalanan hidup melalui webblog sederhana ini.
Kritik dan saran sangat saya harapkan,
Kritik dan saran Hubungi :
Saifudin ELF SMS/Call : 085740951321
Email : iffudz.saifudin@gmail.com
Twitter : @saifudinelf
Best Regard,
-saifudin elf-

Categories

Powered by Blogger.

Followers

Visitor


Blog Archive

Contact us

Name

Email *

Message *

Business

Instagram