Kisahku, Semulus
Jalan Tol kah ?
Oleh: saifudin
elf
Kesan terindah,
Tubuhku terasa sumringat sekembalinya aku
dari kota Semarang. Maklum saja, sudah hampir 4 hari ku berada di Semarang.
Tentunya, bukan untuk kegiatan bersenang-senang apalagi kegiatan jeng-jeng. Yaps,
benar banget. Baru saja aku mengikuti pelatihan Pengawasan Pemilu yang didakan
oleh BAWASLU-RI.
Tiada kusangka, diriku bisa mengikuti
pelatihan tersebut. Secara, aku bukan siapa-siapa. Berununtg banget aku waktu
itu, menjadi salah satu pesertanya. Selain, ilmu baru mengenai pengawasan
pemilu yang aku dapat. Akan tetapi di balik itu, ada sebuah kemewahan sesaat
yang aku rasakan.
Maklum saja, kebetulan pelatihan tersebut
diadakan di Hotel Novotel Semarang. Kebetulan udah yang kedua kali ini, aku
berkegiatan di hotel tersebut.
Untuk kali pertama, kalo tidak salah
kegiatan Deradikalisasi Agama yang diadakan oleh KOMINFO-RI bekerjasama dengan
FD-IAIN Walisongo. Namun, waktu itu kegiatannya hanya sehari. Jadi, setelah
selesai aku segera bergegas pulang.
Ada suasana yang berbeda dengan kegiatanku
di Hotel Novotel kali ini. Kebetulan kegiatan pelatihannya berlangsung
selama hari. Otomatis aku harus bermalam
di hotel mewah di sudut kota Semarang ini. Ah, nyaman sekali suasana hotel ini.
Dari beberapa kali kegiatan bermalamku di beberapa hotel si Semarang, baru di
hotel inilah aku bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa. Thaks
Bawaslu-RI.
Waktu itu aku check-in Hotel sekitar
jam 20.00. Perjalanan selama hampir 1,5 jam aku tempuh dari Demak-Semarang,
maklum saja waktu itu aku masih di lokasi KKN. Sehingga terpaksa harus kulalui
beberapa laur birokrasi di lokasi KKN untuk bisa pergi ke Semarang dan
mengikuti kegiatan tersebut.
Sambutan hangat ditunjukkan oleh para
punggawa BAWASLU-RI sesampainya aku di lokasi kegiatan. Kuikuti semua proses
dan tahapan pelatihan dengan penuh rasa tanggungjawab. Karena aku tidak mau
membuang-buang kesempatan yang telah datang kepadaku untuk menimba ilmu baru.
Selain ilmu baru yang kudapat. Iklim heterogen Ormas yang juga ikut kegiatan
tersebut juga nampak terlihat dengan jelas.
Satu hal yang kusalut dari beberapa orang
perwakilan dari Ormas tersebut adalah perwakilan dari Wanita Katholik Indonesia
(WKI). Tidak ada kecanggungan sama sekali sewaktu mengikuti kegiatan pelatihan
ini. Walaupun hampir semua peserta pelatihan ini adalah komunitas muslim. Aku
banyak belajar dari wanita-wanita katholik ini. Selain mudah membaur dengan
orang yang beda keyakinan, akan tetapi wanita ini juga memiliki kesantunan
dalam berucapa. Thanks atas pelajaran tersurat dari kalian. Benar adanya
istilah “Lihatlah apa yang dikatakan, jangan melihat siapa yang berkata”. It’s
right bro.
Komunikasiku dengan beberapa perwakilan WKI
tersebut juga lancar. Beberapa kali kami sempat terlibat perbincangan. Yah,
kesan itulah yang selalu nampak saat diriku terlibat perbincangan dengan
mereka. Sikap saling menghormati dan menghormati juga mereka tunjukkan pada
diriku. Apalagi saat mendekati pelaksanaan sholat Jum’at, mereka menunjukkan
dimana lokasi masjid terdekat dari hotel ini. “Super sekali”, begitulah ucap
Mario Teguh di suatu kesempatan. Kembali menginspirasi langkahku waktu itu.
“Show up Your Capability”, tidak ada
perkenalan tanpa kesan mendalam di setiap pertemuan. Tak ada kemampuan yang
dapat diketahui orang lain selain, diperlihatkan. Yah, bagiku istilah ini bisa
saja diterapkan. Tentunya dengan melihat situasi di mana kita berada.
Waktu sudah hampir menunjukkan jam 10.00
saat acara pelatihan tersbut memasuki sesi penutupan. Nampak ketua BAWASLU-RI
Nasrullah duduk di Podium depan didampingi ketua Bawaslu Jateng. Dengan segera
kegiatan penutupan kegiatan pelatihan dapat dilaksanakan dengan penuh
kehikmatan dan tentunyan dengan lancar tanpa kendala.
“Dari Bawaslu
Kita Selamatkan Pemilu Indonesia” pekik Nasrullah, member semangat kepada
peserta pelatihan.
(Hotel Novotel,
1-3 Mei 2013).
Esok atau Lusa,
Esok harinya, tepat tanggal 4 Mei 2013.
Kembali kuikuti kegiatan di hotel. Kali ini di Hotel Siliwangi Semarang pada
kegiatan seminar sehari Pilgub Jateng bersama Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat
(FKDM) Jateng.
Kali ini, aku mengajak beberapa juniorku
untuk menemaniku mengikuti kegiatan ini. Lima perwakilan dari kampusku tercinta
IAIN Semarang termasuk diriku berada di aula Hotel Siliwangi waktu itu. Tidak
seperti biasanya, aku bisa Ontime mengikuti kegiatan. Alhamdulillah,
bisa memberikan contoh yang baik buat junior-juniorku.
Banyak problematika yang terjadi dalam
persiapan pelaksanaan Pilgib Jateng tahun 2013. Gambaran umum mengenai peta
politik dalam pertarungan menuju Jateng 1 dipaparkan oleh pemateri dengan
begitu lincahnya. Sehingga tidak perlu pemahaman yang mendalam, karena gaya
penyampaian yang sederhana mampu memberikan pemahaman yang ringan. Thanks to
PKDM Central Jawa Province.
Setelah kegiatan seminar sehari itu
selesai, ada kesan yang memberikan kesenangan buatku. Apa itu? Yah, kesan dari
junior-juniorku yang aku dengar tentunya”
“Bagaimana kesanmu ikut kegiatan tadi dek”
tanyaku pada salah seorang juniorku.
“Pengalaman pertama kegiatan di hotel mas,
mantaph” jawabnya singkat.
“Syukurlah, kalau seperti itu adanya”
Ucapku dalam hati.
Semua, kegiatanku waktu itu memberikanku
sedikit kesegaran sebelum diriku kembali berjibaku dengan kegiatan KKN di
Demak. Tepat hari sabtu pukul 19.11 kupacu sepeda motorku menyusuri jalanan
Semarang-Demak. Dengan kecepatan sedang, akhirnya diriku bisa sampai di lokasi
KKN.
“Welcome to
Demak, The Real Work of Study”
Ganbate aja deh
Demak, 7 Mei 2013
Pelatihan Pengawasan Pemilu (1-3 Mei 2013) di Hotel Novotel Semarang |
Di Dalam Kamar 115 |
Foto Bersama Peserta Pelatihan |
Bersama Pengurus Fatayat, WKI, RMI dan Bawaslu-RI |
Pembicara Seminar Sehari FKDM di Hotel Siliwangi Semarang (4 Mei 2013) |
Bersama Junior-junior |
0 comment:
Post a Comment